"Ah nggak ada, kami ya tidak pernah mengenal yang namanya Saracen itu dan kita juga tidak pernah meng-approve tindakan-tindakan hoax," ujar Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2017).
Justru Fadli mengatakan pihaknyalah yang paling banyak menjadi korban berita palsu dan fitnah di media sosial. Fadli mengatakan apa yang dilakukan oleh kelompok tersebut kampungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau kita mau membasmi hoax dan fake news, maka itu harus secara keseluruhan jangan secara parsial tiba-tiba ada Saracen. Nanti ada kelompok apa lagi, itu kampungan! Kalau mau membasmi, itu basmi semua dari mulai biangnya," lanjutnya.
Fadli mengatakan seseorang berinisial U, yang menghina Prabowo, juga penggiat media sosial yang diundang ke Istana.
"Itu loh yang diundang ke Istana itu sosial media juga kan kelompok itu termasuk yang menghina Prabowo ada di situ. Inisialnya U," ucapnya.
![]() |
Fadli menuturkan akan mempelajari dan mengkaji hal tersebut. Jika diperlukan, Gerindra akan melakukan pengusutan.
"Ya nanti kita pelajari kita kaji kalau perlu kita usut. kita usut nanti kita lihat dulu. Informasi ini harus lengkap," imbuhnya.
Sebelumnya beredar foto yang menunjukkan advokat Eggi Sudjana, Mayjen (Purn) Ampi Tanudjiwa, dan Rijal Kobar--nama-nama yang masuk struktur di website Saracen News--sedang melakukan suatu kegiatan. Eggi membantah kegiatan itu terkait dengan Saracen dan mengatakan itu adalah foto lama saat solidaritas memenangkan Prabowo.
"Fitnah tuh. Foto tersebut foto 4 tahun lalu saat SMP, Solidaritas Menangkan Prabowo," ujar Eggi kepada wartawan, Selasa (29/8).
Foto itu diunggah oleh akun @smp_prabowo dan kini jadi viral. Komentar-komentar di foto yang kembali diviralkan itu menuding foto tersebut merupakan rapat Saracen. Seperti diketahui, Eggi dan Mayjen Ampi, seperti ditulis dalam situs saracennews.com, menjabat dewan penasihat. (lkw/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini