Yasin dan Syahadat Saat 'Si Raja Intel' Benny Moerdani Mangkat

Yasin dan Syahadat Saat 'Si Raja Intel' Benny Moerdani Mangkat

Sudrajat - detikNews
Selasa, 29 Agu 2017 13:40 WIB
LB Moerdani dan Adnan Ganto (berdasi). Foto: Repro buku Keputusan Sulit Adnan Ganto
Jakarta - Beberapa saat sebelum Presiden Soeharto melantiknya sebagai Panglima ABRI di Istana Negara, 23 Maret 1983, Leonardus Benjamin (Benny) Moerdani menghampiri Pastor Kolonel (Tituler) Doto Hendro. Ia berbisik agar sang Pastor menggunakan Alkitab berkulit coklat, cetakan 1954 miliknya. Alkitab itu merupakan hadiah dari sang ibu, Jeanne Roech, ketika Benny menerima sakramen krisma di Gereja Purbayan, Solo.

Dalam keseharian, sebagai Saptamargais dan pelaksana Sumpah Prajurit, Benny tak pernah menonjolkan soal agama yang dianutnya. "Keagamaan saya Roma Katolik, kesukuan saya Jawa. Itu masalah pribadi yang tidak perlau ditonjol-tonjolkan," kata dia dalam buku Benny Tragedi Sang Loyalis yang ditulis Julius Pour. Buku terbitan 2007 ini merupakan versi lengkap dari buku Benny Moerdani, Profil Prajurit Negarawan yang dirilis pada 1993.

Setelah dicopot sebagai Pangab dan menjadi Menteri Pertahanan, di atas makam ibunya, Jeanne Roech di Solo, akhir 1980-an, Benny menyampaikan semacam wasiat kepada sahabatnya, Adnan Ganto. Kepada lelaki berdarah Aceh yang menjadi direktur bank di Singapura itu dia ingin agar pada saat meninggal dunia dimandikan dan dikafani secara Islam. "Tolong kamu atur," kata Benny seperti diungkapkan Adnan dalam memoar bertajuk Keputusan Sulit Adnan Ganto.

Yasin dan Syahadat Saat 'Si Raja Intel' Benny Moerdani MangkatAdnan Ganto. (Foto: Ilustrator Kiagoos Auliansyah/detikcom)


Buku setebal 236 halaman yang ditulis Nezar Patria dan Rusdi Mathari itu diluncurkan di Banda Aceh, 23 Juli 2017.

Baca juga: Kisah Soeharto Mengaku Salah Kepada Si Raja Intel Benny Moerdani

Guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan, sebulan berselang Adnan menyampaikan permintaan tersebut kepada Theresa Hartini, isteri Benny. "Terserah Benny lah," timpal mantan pramugari Garuda itu.

Benny kemudian ikut nimbrung dan menambahi wasiatnya. "Kalau saya dikafani secara Islam, kamu baca Yasin. Kalau Tina (Agustina Cholida Soetomo Soemowardoyo, isteri Adnan) ada, dia baca syahadat 25 kali."

Meski terkejut, Adnan dan isterinya menunaikan wasiat tersebut. Sebelum Benny berpulang pada 29 Agustus 2004, pukul 01.29 dini hari di RSPAD, keduanya membacakan syahadat dan Surat Yasin, masing-masing di dua telinga Benny sampai Benny mengembuskan nafas yang terakhir. Mantan Wakil Presiden Try Sutrisno yang hadir di ruangan kaget melihat hal itu.

"Bu Benny, ini Tina baca Yasin boleh?" tanya Try. "Boleh."
"Tina, kamu terus baca, ya," ujar Try kemudian.

Persoalan baru muncul ketika seorang pastor datang ke RSPAD sekitar setengah jam setelah Benny mengembuskan nafasnya terakhir. Dia meminta agar jenazah Benny tak dikafani. "Ini amanat," timpal Hartini menjelaskan.

Karena sang pastor berkeras, Hartini akhirnya pasrah. "Adnan, sudahlah. Yang penting kita sudah mandikan secara Islam," ujarnya kepada Adnan Ganto.

***

Benny lahir di Cepu, Blora, Jawa Tengah pada 2 Oktober 1932. Dia anak ketiga dari 11 bersaudara, dari R.G. Moerdani Sosrodirjo, seorang pekerja kereta api. Ibunya, Jeanne Roech memiliki darah setengah Jerman. Meskipun seorang Muslim, tulis Julius Pour dalam Benny Tragedi Seorang Loyalis, Moerdani Sosrodirjo mentolerir istrinya dan iman Katolik anak-anaknya.

Brigjen TNI Slamet Singgih yang pernah bertugas di lingkungan Badan Intelijen Strategis dan Badan Intelijin ABRI kepada detikcom menegaskan bila dalam riwayat hidup atau Corps Bescheiden, Benny adalah seorang Nasrani. "Beliau ke gereja juga kok" kata Slamet.

Di TMP Kalibata, ia melanjutkan, Benny dimakam tidak di bagian Islam. "Jadi nisannya yang pakai Salib," ujar Slamet yang dalam biografi Intelijen: Catatan Harian Seorang Serdadu
menuliskan bahwa dirinya pernah beberapa kali memberikan selamat Natal ke kediaman Moerdani di Jalan Terusan Hang Lekir IV/43. (jat/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads