"Dalam nota disebutkan, korban meninggal atau cacat permanen mendapatkan 1 juta Riyal. Sedangkan korban terluka baik ringan maupun berat mendapatkan 500 ribu Riyal," kata Agus usai acara 'Konsolidasi Petugas Haji dalam Rangka Persiapan Arafah-Muzdalifah dan Mina' di Al Wehdah 1 Tower Hotel Jarwal Mekah, Senin (28/8/2017) malam.
Jika dikurskan dengan nilai saat ini, maka ahli waris korban meninggal mendapatkan sekitar Rp 3,5 miliar dan ahli waris korban terluka memperoleh lebih dari Rp 1,7 miliar. Nominal tersebut sesuai janji Raja Salman Bin Abdulaziz Al Saud sesaat setelah kecelakaan terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semoga keluarnya dana (seperti isi nota diplomatik) juga sangat segera," jelas Agus penuh semangat.
Dengan nada sedikit bercanda, Agus mengaku sejak berada di Saudi pada Maret 2016, dirinya tak hanya sebagai dubes, tapi juga debt collector. "Bukan menagih utang ya. Karena Saudi menjanjikan, maka kita melakukan ikhtiar-ikhtiar diplomatik dan kabar gembira itu kita terima sore tadi," urai pria kelahiran Semarang 51 tahun ini.
Kecelakaan crane di Masjidil Haram terjadi pada musim haji 2015, tepatnya Jumat, 11 September. Sebanyak 107 jemaah meninggal, 12 di antaranya berasal dari Indonesia. Selain itu, 49 jemaah haji Indonesia juga jadi korban luka. (try/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini