Seperti dilansir AFP, Senin (28/8/2017), rencana kunjungan Paus Fransiskus ini diumumkan secara resmi oleh Vatikan pada awal pekan ini. Paus Fransiskus rencananya akan berkunjung ke Myanmar pada 27-30 November dan ke Bangladesh pada 30 November-2 Desember mendatang.
Selama di Myanmar, Paus Fransiskus akan mengunjungi Yangon dan ibu kota Naypyidaw. Sedangkan saat di Bangladesh, Paus akan mengunjungi ibu kota Dhaka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kunjungan ke Myanmar akan menjadi kunjungan pertama seorang Paus yang memimpin 1,2 miliar umat Katolik. Pada tahun 1986, Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Bangladesh.
Selama ini, Paus Fransiskus rutin berbicara soal pengungsi Rohingya dan beberapa kali membela mereka. Dalam komentar terbarunya pada Minggu (27/8), Paus Fransiskus menyinggung soal 'laporan menyedihkan soal penganiayaan kelompok minoritas keagamaan, saudara-saudara Rohingya kita'.
"Saya ingin menyampaikan kedekatan saya dengan mereka dan kita semua memohon pada Kristus untuk menyelamatkan mereka dan menggerakkan orang-orang baik untuk membantu mereka dan menjamin hak-hak mereka terpenuhi," ucap Paus Fransiskus.
Komentar terbaru ini disampaikan setelah terjadi kembali bentrokan antara militer Myanmar dengan kelompok militan di Rakhine, tempat tinggal Rohingya pada pekan lalu. Lebih dari 100 orang dilaporkan tewas di Rakhine sejak Jumat (25/8) lalu.
Bentrokan berawal saat puluhan pria yang disebut berasal dari kelompok Tentara Pembebasan Rohingya Arakan (ARSA) menyerang pos-pos polisi dengan pisau, senjata api dan bahan peledak rakitan. Banyak penduduk sipil Rohingya mengungsi dengan melintasi perbatasan ke Bangladesh, namun penjaga perbatasan mengusir sebagian dari mereka kembali ke wilayah Myanmar.
(nvc/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini