"Kami masih menunggu hasil uji laboratorium. Tetapi sebelum ada hasil uji laboratorium petani dilarang memanen terlebih dahulu. Mengingat saat ini wortel-wotel tersebut sudah memasuki masa panen," ujar Kapolres Banjarnnegara AKBP Nona Pricillia Ohei saat jumpa pers di Banjarnegara, Senin (28/8/2017).
Menurutnya, wortel tersebut sempat dipanen sebanyak 3,5 ton yang dikirim ke Surabaya. Sementara untuk distributor saat ini sudah diamankan oleh Mabes Polri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih rinci, Nona menyebutkan untuk ciri-ciri fisik wortel yang berasal dari China ini memiliki warna yang lebih mencolok, serta tidak mudah busuk. Sehingga wortel tersebut ebih menarik bagi pembeli.
"Untuk tindakan selanjutnya, kami masih menunggu hasil uji laboratorium. Yang penting saat ini jangan dipanen dulu," tandasnya.
Saat ditanya kerugian warga, nantinya akan dihitung dengan luasan lahan warga yang ditanami wortel. Sebab, para petani tidak membeli bibit namun dalam bentuk kerjasama dengan memberikan lahan untuk ditanami wortel.
"Jadi nanti yang akan membeli wortel juga orang yang memberikan bibit tersebut. Petani hanya lahan dan perawatan tanaman," terangnya.
Untuk kepastian kapan hasil uji laboratorium, Nona belum bisa memastikan. Sebab, uji laboratorium langsung dilakukan oleh Mabes Polri. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini