"Kami keluarga menunggu untuk bertemu dengan bapak presiden untuk meneruskan kasus ini. Harapannya agar segera ada perhatian bapak presiden membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) agar bisa melihat fakta-fakta penyiraman ini secara objektif. Apabila perkara ini terungkap agar tidak terjadi kembali teror kepada penegak hukum seperti yang dialami suami saya," kata Emilda di kediamannya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (28/8/2017).
Emilda kemudian menunjukkan foto terakhir Novel setelah menjalani operasi mata tahap pertama di Singapura. Saat ini, menurut Emilda, Novel tengah menjalani perawatan hingga nantinya menjalani operasi tahap kedua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Foto kondisi suami saya hari ini yang telah menjalani tahap satu operasi mata, di mana jaringan gigi dan gusi akan diambil di tanam di pipi, kemudian tunggu dua bulan dipasang di jaringan mata kiri yang rusak. Operasi nanti di mata kiri untuk menghilangkan katarak glukoma dan jaringan yang mati, serta membuang selaput baby skin yang ditanam pada operasi sebelumnya," jelas Emilda menambahkan.
Emilda tampak didampingi Haris Azhar sebagai kuasa hukum Novel, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Alghiffari Aqsa, Kepala Divisi Pembelaan Hak Sipil dan Politik Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Putri Kanesia dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anhar Simanjuntak.
Sebelumnya, Juru bicara Presiden, Johan Budi SP, mengatakan pihak keluarga penyidik KPK Novel Baswedan sudah mengajukan surat permohonan untuk bertemu dengan Presiden Jokowi. Namun belum dipastikan kapan pertemuan itu akan berlangsung.
"Belum ada (waktu pertemuan). Tapi sudah ada surat masuk melalui Setneg. Saya mendapatkan informasi, tapi belum melihat fisiknya secara langsung," kata Johan Budi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (24/8). (adf/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini