Kasus Saracen, Eggi Sudjana Laporkan Jasriadi, Ulin dan Sunny

Kasus Saracen, Eggi Sudjana Laporkan Jasriadi, Ulin dan Sunny

Akhmad Mustaqim - detikNews
Senin, 28 Agu 2017 13:43 WIB
Pengacara Eggi Sudjana, Razman Arif Nasution, melaporkan sejumlah orang ke Bareskrim Polri terkait grup Saracen, Senin (28/8/2017). Foto: Akhmad Mustaqim/detikcom
Jakarta - Lewat pengacara, advokat Eggi Sudjana melaporkan ketua grup Saracen, Jasriadi, ke Bareskrim Polri. Eggi tak terima namanya dicatut dalam struktur Saracen.

"Eggi telah mengklarifikasi (soal nama dicatut), tetapi sepertinya melihat kondisi objektif, mau tidak mau Eggi mengambil langkah hukum," ujar pengacara Eggi, Razman Arif Nasution, di Bareskrim, gedung KKP, Jl Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2017).

Selain Jasriadi, Eggi melaporkan sejumlah orang. Mereka dilaporkan terkait dengan penyebutan nama Eggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Eggi Minta Pegiat Medsos yang Samakan Prabowo dengan Hitler Diusut

"Kami juga melaporkan Saudara Dedy Mawardi (Ketua Bidang Hukum DPN Seknas Jokowi). Jadi Beliau mengatakan bahwa diduga Saudara Eggi ini sudah hampir 99 persen, bahwa Eggi ini orang yang harus diperiksa dan diusut tuntas," kata Razman.

Baca juga: Tak Terima Namanya Dicatut Saracen, Eggi Siapkan Langkah Hukum

Selain Dedy, Ulin Yusron dan Sunny Tanuwidjaja dilaporkan. Ulin dilaporkan terkait dengan posting-an di Twitter, sedangkan Sunny dianggap mencemarkan nama baik lewat tulisan di sebuah situs.

"Ulin telah mem-posting foto Prabowo layaknya Hitler, kemudian Sunny Tanuwidjaja dari seword.com (ditulis) penjarakan Eggi pembina Saracen. Sunny diduga dia yang membiayai," sambung Razman.

Baca juga: Eggi Sudjana: Saracen Punya Kepentingan Politik, Anti-Islam

Razman ditunjuk mewakili pelaporan ke Bareskrim karena Eggi sedang beribadah haji. "Dia menunjuk saya, Eggi tadi malam pergi haji," sambungnya.

Eggi Sudjana sebelumnya menyebut grup penyebar isu SARA di media sosial, Saracen, punya agenda tersembunyi di balik kinerja mereka. Saracen, menurut Eggi, ditunggangi kepentingan politik.

"Saya tak percaya motif ekonomi. Ini motif politik. Memecah belah bangsa. Bangsa kita pecah. Ini anti-Islam," ujar Eggi dalam diskusi, Sabtu (26/8). (fdn/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads