Bahkan beberapa bank swasta seperti Bank Mandiri juga dibuat kerepotan karena menjadi sasaran warga. Mereka ada yang bertanya ke bank setelah mendapatkan voucher UN Swissindo.
Sejumlah relawan UN Swissindo yang ditemui oleh detikcom pada Jum'at (25/8/17) menceritakan apa sebenarnya UN Swissindo. Orang-orang yang ikut disebut relawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mewujudkannya, relawan UN Swissindo tengah berupaya untuk mengungkap harta kekayaan negara sejak jaman kerajaan yang saat ini menurut mereka disimpan dan disembunyikan oleh pimpinan negara. Mereka meyakini harta karun dari kerajaan-kerajaan nusantara hingga zaman Soekarno masih tersimpan di Bank Swiss.
Nantinya, hasil pengungkapan tersebut yang akan digunakan untuk mewujudkan kemakmuran bagi seluruh warga negara Indonesia. Salah satunya pemberian dana hibah, untuk melunasi seluruh tanggungan hutang masyarakat. Misi tersebut dinamai misi ilahi.
"Kami semua ini relawan, bukan korban. Kami mengamban misi ilahi untuk mewujudkan keadilan sosial bagi sleuruh rakyat Indonesia," ungkap Tri Satya, salah satu relawan Swissindo saat ditemui detikcom, Jumat (25/8/17).
Pengenalan UN Swissindo di Pati sendiri bermula dari ajakan dari mulut ke mulut. Kesehariannya,mereka mengaku berdiskusi melalui group media sosial. Satu orang yang dianggap sebagai sesepuh UN Swissindo di Indonesia yaitu Ir Soegiharto Notonegoro, kerap dipanggil dengan sebutan Romo.
Kemudian, Soegiharto Notonegoro mengeluarkan voucher Surat Kuasa M1 yang digunakan sebagai tanda registrasi para relawan, melalui Bank Mandiri. Dalam voucher tersebut tercantum nomor akun yang diyakini para relawan sebagai rekening berisikan seluruh kekayaan tadi.
"Sebenarnya tanggal 18 Agustus kemarin, kami mendatangi Bank Mandiri Pati bukan untuk berdemo. Tapi kita datang atas instruksi dari Romo, meminta agar pihak Bank Mandiri membuka nomor akun tersebut," katanya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini