"Mereka kan nggak punya duit, ini contoh kegagalan dalam mengelola kehidupan masyarakat. Dulu gaya-gayanya dipindahin, ditempatkan ke rusun, ke kehidupan yang lebih baik. Ternyata lebih susah," kata Taufik di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (25/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau mau dipindahin, diteliti dulu, ada nggak di sana tempat pekerjaan? Nggak ada. Saya kasih contoh rusun di Marunda saja sampai sekarang belum dipakai. Nggak dipakai sudah 6 bulan mangkrak," paparnya.
Taufik berharap pemerintahan Anies Baswedan-Sandiaga Uno tidak mengulangi kesalahan tersebut. Dia menyebut banyak ditemukan fakta di lapangan bahwa kesejahteraan warga relokasi yang dipindahkan ke rusun tidak bertambah.
"Cara menggusur perlu dievaluasi. Orang digusur dipindahin supaya kehidupan lebih baik. Sekarang kan lebih miskin kan. Berarti itu bentuk kegagalan. Saya kira pemerintahan Anies-Sandi jangan mengulang itu," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, warga penghuni rusun yang menunggak sewa tiga bulan berturut-turut diminta mengembalikan kunci rusun. Peringatan ini bukan gertak sambal semata.
Surat peringatan terus dikirim Pemprov DKI Jakarta kepada warga yang menunggak sewa rusun. Saat ini tunggakan mencapai Rp 33 miliar. (fdu/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini