OTT Dirjen Hubla, Penyidik KPK Sambangi Kemenhub

OTT Dirjen Hubla, Penyidik KPK Sambangi Kemenhub

Heldania Ultri Lubis - detikNews
Jumat, 25 Agu 2017 10:27 WIB
Penyidik KPK keluar dari gedung Kemenhub, Jumat (25/8/2017) Foto: Heldania Lubis/detikcom
Jakarta - Tim penyidik KPK mendatangi kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait operasi tangkap tangan (OTT) Dirjen Perhubungan Laut (Hubla) Kementerian Perhubungan nonaktif A Tonny Budiono (ATB). Penyidik KPK melakukan penggeledahan di ruangan yang sudah disegel.

Dari informasi yang dihimpun, penyidik KPK datang sekitar pukul 03.30 WIB dan langsung mendatangi sejumlah ruangan. Pada pukul 09.45 WIB, tim penyidik keluar dari gedung menggunakan 2 mobil Innova meninggalkan Kemenhub di Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (25/8/2017).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tonny dan Adiputra Kurniawan, Komisaris PT AGK (Adhi Guna Keruktama), ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap pengerukan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah.

Penyidik KPK keluar dari gedung Kemenhub, Jumat (25/8/2017) Foto: Heldania Lubis/detikcom


Total duit yang disita terkait suap mencapai Rp 20, 74 miliar. Duit ini disita dari 33 tas berisi uang tunai yang jumlahnya mencapai Rp 18,9 miliar, yang ditemukan di mes Tonny.

Sedangkan duit Rp 1,174 miliar disita dari rekening Bank Mandiri yang digunakan untuk setoran ke Tonny.



"Jadi gini, selama ini kan di Hubla kan banyak mafia untuk rekayasa evaluasi, kepada Dirjen, saya usahakan supaya rekayasa ini dihilangkan. Nah mungkin karena suasana baru itu, mereka ucapkan terima kasih ke saya. Terus kemudian kasih sesuatu ke saya. Tapi itu melanggar hukum. Karena itu merupakan gratifikasi," kata Tonny mengakui penerimaan uang.

Terkait perkara, KPK melakukan penyegelan di sejumlah tempat, mulai mes hingga ruang kerja Dirjen Hubla. (fdn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads