"Mereka tidak ada saham. Pada 2015 dan 2016 hanya profit share," kata pemilik Restoran Nusa Dua, Usya Soehardjono, kepada detikcom, Jumat (25/8/2017).
Baca juga: Punya Restoran di Inggris, Bos First Travel Banyak Transaksi di LN
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mas Andika dan Mbak Anniesa sudah tidak ada hubungan bisnis lagi dengan Nusa Dua," kata Usya.
Usya sempat menceritakan bahwa Andika dan Anniesa sudah menukargulingkan saham awal Nusa Dua dengan sebuah apartemen di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Maret 2017. Setelah itu, antara dia dan pihak First Travel tak ada hubungan bisnis lagi.
"Maret 2017 kita berikan apartemen," kata dia.
Baca juga: Bareskrim Masih Cari Dokumen Restoran Bos First Travel di Inggris
Dia juga mendengar kabar bahwa kedua orang itu membeli Nusa Dua seharga 700 ribu poundsterling pada 2016. Dia membantah kebenaran kabar itu dan menyebutnya sebagai gosip yang muncul dari orang-orang yang sedang emosi. Namun Kanit 5 Subdit 5 Jatanwil Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri AKBP M Rivai Arvan sempat menyebut Andika dan Anniesa punya saham 40 persen di Nusa Dua. Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto sebelumnya menyebut aset restoran yang dimiliki bos First Travel ditaksir mencapai Rp 14-15 miliar.
"Pak polisi dapat info dari mana?" tanggapnya.
Namun kini di papan nama restoran itu, masih ada tulisan 'part of the FT Group'. "Itu hanya majang. Untuk mengubah, perlu izin dan biaya, juga waktu," kata dia.
Baca juga: Dana First Travel di London untuk Restoran Fashion Show dan Jalan-jalan di Eropa
Restoran Nusa Dua terletak di kawasan China Town, yakni di 118-120 Shaftesbury Ave, London. Saat ini, kata dia, restoran itu masih tetap dikunjungi orang-orang. "Nusa Dua tetap berjalan normal," kata Usye.
Usye juga menyatakan simpatinya kepada para korban penipuan First Travel. "Saya sesama Islam kasihan dengan jemaah yang tidak berangkat (umrah). Kalau saya sebagai satu di antara penyebab First Travel kolaps, saya mohon maaf," kata dia. (dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini