Kebingungan Tonny terjadi dalam pemeriksaan awal usai operasi tangkap tangan di mes yang ditinggali Tonny pada sekitar pukul 21.45 WIB, Rabu (23/8). Di mes ditemukan 33 tas berisi uang tunai yang jumlahnya mencapai Rp 18,9 miliar.
Sedangkan duit Rp 1,174 miliar disita dari rekening Bank Mandiri yang digunakan untuk setoran ke Dirjen Hubla.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KPK menduga ada banyak proyek yang terkait dengan duit suap yang disita. Namun saat ini KPK baru menemukan kaitan duit dengan proyek pengerjaan pengerukan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah.
"Ini banyak uangnya, belum pilah-pilah, belum rinci. Karena yang bersangkutan juga lupa ini uang mana dan masih bingung," kata Basaria.
Tonny dan Adiputra Kurniawan, komisaris PT AGK (Adhi Guna Keruktama) yang mengerjakan pengerukan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang ditetapkan sebagai tersangka.
"Setelah melakukan pemeriksaan awal dilanjutkan gelar perkara disimpulkan adanya tindak pidana korupsi terkait perizinan dan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Ditjen Hubla 2016-2017 yang diduga dilakukan ATB selaku Dirjen Hubla," tegas Basaria.
Suap itu menggunakan modus yang baru yaitu melalui ATM yang diberikan Adiputra kepada Tonny. KPK menduga bila uang yang diterima Tonny sudah tersebar pula ke beberapa pihak. (fdn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini