Semburan itu pertama kali diketahui oleh Aris Widiyanto, pelaksana proyek dari PT KAI. Pihaknya saat itu tengah melakukan proyek sondir atau pengeboran dengan pipa berdiameter 1 inchi guna mengetes kelayakan tanah untuk landasan rel ganda. Lokasinya di Desa Kebakelan, Prembun, Kebumen.
Setelah mengebor kedalaman 8 meter, mata bor membentur benda keras. Aris dan pekerja lain langsung mengangkat pipa itu. Namun setelah pipa diangkat, tiba-tiba langsung muncul semburan gas bercampur lumpur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah ditunggu beberapa jam, semburan terlihat semakin mengecil, namun gemuruh suara dari bawah masih terus terdengar.
Warga sekitar lokasi juga terus bedatangan untuk meliat langsung semburan. Untuk menghindarkan agar warga tidak terlalu dekat, lokasi semburan segera diberi garis pembatas. (mbr/mbr)