Hingga saat ini pria yang karib disapa Emil itu masih belum memiliki 'perahu' untuk melaju dalam Pilgub Jabar 2018. Ia mengaku sudah berkomunikasi dengan seluruh parpol di Jabar. Saat ini seluruh parpol masih berpeluang mendukungnya di Pilgub Jabar. Namun, tinggal menunggu waktu untuk parpol mengambil keputusan.
"Hampir semua (parpol) yang sekarang memungkinkan. Saya ini sudah lebih dari 40 pertemuan untuk komunikasi politik. Hasilnya beda beda. Ada yang tunggu waktu, ada yang macem-macem," kata Emil di Taman Sejarah, Jalan Aceh, Kota Bandung, Kamis (24/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mengaku tak khawatir akan ditinggalkan beberapa parpol di Pilgub Jabar 2018. Menurutnya, masih terlalu dini untuk menyimpulkan siapa saja calon yang diusung parpol. Menurutnya, apapun bisa terjadi dalam kurun waktu 4 bulan ini sebelum pendaftaran ke KPU. Sehingga, sambung dia, dinamika koalisi parpol masih bisa berubah.
"Jangan terlalu hariwang (khawatir), ditinggalkan. Jangan menilai final masih 4 bulan lagi. Saya pernah mengalami pengalaman ini di 2013 (Pilwalkot) Pemilihan di Jakarta membuktikan pengusungan itu H-1," kata dia.
Emil juga mengatakan, koalisi yang mencuat saat ini belum final. Sebab, sambung dia, belum ada kesepakatan resmi akan mengusung nama tertentu di Pilgub Jabar. Selama itu belum terjadi, parpol masih bisa merubah arah.
"Apakah Pa Deddy Mizwar dan Pa Ahmad Syaiku sudah resmi? Kan belum ada deklarasi, belum ada hitam putih. Masih ada dinamika dari Gerindra, dari mana mana kan," jelas dia.
"Nah jadi menurut saya kepastian itu siapapun itu kalau sudah ada hitam putih dukungan," tandasnya. (avi/avi)