Sindikat Saracen Masih Tutup Mulut soal Kliennya

Sindikat Saracen Masih Tutup Mulut soal Kliennya

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Kamis, 24 Agu 2017 17:16 WIB
Foto: Sindikat Saracen penyebar isu SARA
Jakarta - Tiga tersangka anggota sindikat Saracen, yaitu Jasriadi, Sri Rahayu, dan Muhammad Faizal Tonong, belum berkomentar soal siapa yang menyuruh mereka menyebarkan konten bernuansa SARA di media sosial. Polisi menyebut ketiga pelaku itu tidak terbuka saat diperiksa.

"Termasuk kemudian siapa yang pesan, sampai saat ini juga sangat tertutup bersangkutan. Sulit diminta keterangan," kata Kabag Mitra Humas Divisi Humas Polri Kombes Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (24/8/2017).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Termasuk saat ditanya mengenai nama-nama yang beredar dan disebut masuk struktur Saracen, pelaku sulit dimintai keterangan. Namun Awi menjelaskan ketiganya mempunyai hubungan soal permintaan uang kepada pemesan.

"Data yang ada memang tiga orang ini yang punya hubungan. Dalam artian misalnya permintaan uang ada ini, baru mereka. Tapi kalau yang lain-lain terkait dengan kelompok-kelompok atau siapa yang pernah pesan kepada mereka. Ini masih proses pendalaman," jelasnya.



Sebelumnya diberitakan, Polri akan memberikan kesempatan mengklarifikasi nama-nama yang disebut masuk struktur sindikat Saracen. Klarifikasi dilakukan untuk memastikan benar-tidaknya nama-nama itu terlibat dalam kepengurusan Saracen.

Awi mengatakan undangan klarifikasi disampaikan karena ditakutkan ada pencatutan nama-nama tersebut oleh pihak lain. Namun dia sangat senang apabila nama-nama yang ada itu datang sendiri ke Bareskrim untuk menjelaskan persoalan secara jelas.


Trio Saracen Masih Tutup Mulut Soal Klien Propaganda SARAFoto: Sindikat Saracen penyebar isu SARA
(knv/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads