"Kita uji coba dulu saja, makanya nanti kita bikin surat edaran untuk uji coba dulu. Nanti kita serahkan Oktober pada Pak Anies (pergub-nya). Bagaimana mengaturnya, mengatur arus lalu lintas dengan pertambahan motor dan mobil yang terus-menerus. Ini yang perlu kita data," kata Djarot di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya perintahkan untuk kawasan Kuningan, Rasuna Said, itu betul-betul dikaji betul. Tidak boleh kemudian langsung diberikan sepeda motor nggak boleh masuk di situ. Karena itu jalur vital, tapi saya minta nanti tolong dikaji aturan ganjil-genap saja," terangnya.
Djarot mengatakan pertambahan kendaraan bermotor setiap hari mencapai 1.500 unit. Dia mengaku pembatasan kendaraan dilakukan untuk memaksa warga pindah ke kendaraan umum.
"Ingat, sekarang pertambahan kendaraan bermotor di Jakarta dan sekitarnya setiap hari itu 1.500. Kami tentu saja tidak bisa membatasi produksi. Kami hanya bisa mengatur. Maka selalu kita fokus untuk perbaiki transportasi publik," paparnya.
Djarot menyebut pembatasan kendaraan bermotor hanya berlaku temporer. Dia mengatakan, dengan adanya integrasi transportasi serta pemberlakuan electronic road pricing (ERP), pembatasan kendaraan bisa dihapuskan.
"Nanti kalau LRT sudah selesai dan ERP sudah diterapkan, itu tidak ada lagi pembatasan. Silakan saja, karena orang sudah punya pilihan. Kemudian tarif parkir dipermahal," pungkasnya. (fdu/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini