Panitera Ditangkap, PN Jaksel: Jangan Curang Jika Mau Tidur Nyenyak

Panitera Ditangkap, PN Jaksel: Jangan Curang Jika Mau Tidur Nyenyak

Parastiti Kharisma Putri - detikNews
Rabu, 23 Agu 2017 12:07 WIB
Mobil HR-V yang disegel KPK di PN Jaksel (Foto: Yulida Medistiara/detikcom)
Jakarta - Panitera pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Tarmizi, ditangkap KPK karena bermain mata dengan pengacara. Kini Tarmizi telah ditahan KPK setelah berstatus sebagai tersangka penerima suap.

Humas PN Jaksel Made Sutrisna pun mengimbau agar jajaran di pengadilan untuk selalu bersih dari praktik curang seperti itu. Made mengingatkan jajaran di PN Jaksel untuk selalu ingat keluarga sebelum berbuat curang.

"Jangan lagilah melakukan hal seperti itu kalau masih ingin tidur nyenyak di rumah sama keluarga. Itu saja saya menekankan," ujar Made saat ditemui di PN Jaksel, Ampera Raya, Jakarta Selatan, Rabu (23/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Made mengatakan setelah dilakukan OTT KPK, pimpinan PN Jaksel langsung melakukan rapat internal. Pada rapat tersebut dibahas sanksi yang diberikan untuk Tarmizi.

"Dari pimpinan kemarin langsung mengadakan rapat internal. Sampai saat ini baru pemberhentian sementara, kalau nanti disidang ternyata terbukti bersalah tentu sanksi berat sudah menunggu dia," kata Made.

Diketahui sebelumnya Mahkamah Agung pernah melakukan sidak di PN Jaksel dan satu orang dipecat. Menanggapi hal tersebut, Made pun heran mengapa di PN Jaksel masih ada yang berlaku curang.

"Itu artinya, kita nggak taulah ya apa sih tuntutan mereka dalam menjalankan tugas ini. Sudah ada kejadian dipecat MA, masih juga ada yang kena," tutur Made.

Tarmizi ditangkap oleh KPK saat OTT di PN Jaksel karena menerima suap Rp 425 juta dari pengacara. KPK juga menyegel mobil hitam dengan nomor plat B-160-TMZ di halaman parkir PN Jaksel. (dhn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads