Salah satu penumpang, Ani Halimah (36), menceritakan ketakutannya saat harus naik angkutan umum konvensional ataupun taksi online. Ketakutan ini dilatarbelakangi keributan antara sopir angkutan konvensional dan taksi online yang terjadi.
"Iya takut kami lihat ribut-ribut sampai rusak-rusak mobil. Padahal kami biasanya banyak yang naik angkot dan taksi online untuk pergi belanja dan antar anak pergi sekolah dan sekarang lebih baik pakai Trans Musi," ujar Ani saat ditemui detikcom di Halte Pasar Cinde, Palembang, Senin (21/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya nggak tahu sampai kapan naik Trans Musi. Mungkin sampai aman dan tidak ada keributan antara sopir angkot dan taksi online lagi. Kalau pakai Trans Musi ini kan lebih terjamin karena ada petugasnya langsung di dalam bus," sambungnya.
Sebagaimana diketahui, hari ini ratusan pengemudi angkutan umum konvensional melakukan unjuk rasa dan sweeping untuk menolak angkutan online beroperasi di Kota Palembang. Akibatnya, satu mobil angkutan online (taksi online) rusak diamuk massa.
Dalam aksi sweeping tersebut, pengemudi angkutan umum konvensional tiba-tiba memberhentikan kendaraan yang diduga angkutan online dan melabrak pengemudinya di Jalan Talang Kerangga, Kelurahan 32 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang.
Atas insiden ini, Kapolresta Palembang Kombes Wahyu Bintono HB mengatakan pihaknya akan melakukan tindakan tegas apabila kedua belah pihak melakukan sweeping dan menyebabkan perusakan.
"Aksi sweeping tidak diperbolehkan dan siapa pun yang melakukan akan kita tindak tegas. Namun demikian, kita tetap melakukan upaya pencegahan dengan berkoordinasi dengan kedua belah pihak untuk mencegah terjadinya tindakan anarkis serta melakukan razia rutin agar kejadian serupa tidak terulang," ungkap Wahyu. (jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini