Seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (21/8/2017), puluhan ribu tentara ikut serta dalam latihan militer gabungan AS-Korsel yang diberi nama "Ulchi Freedom Guardian" tersebut. Latihan ini akan berlangsung selama dua pekan di Korsel.
Otoritas Korsel dan AS telah menegaskan bahwa latihan tersebut bersifat defensif belaka. Namun Pyongyang menganggapnya sebagai latihan yang sangat provokatif untuk invasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pyongyang pun balik mengancam akan menembakkan rudalnya ke Guam, wilayah AS di kawasan Samudera Pasifik. Namun rencana itu kemudian ditunda oleh pemimpin Korut Kim Jong-Un, yang mengingatkan bahwa soal serangan rudal tergantung dari langkah berikutnya yang diambil Washington.
Di malam sebelum latihan militer AS-Korsel dimulai, Korut mencetuskan bahwa AS "sedang menyiramkan bensin ke api". Bahkan dalam komentar yang dimuat surat kabar Rodong Sinmun, Korut mengancam akan adanya "fase perang nuklir tak terkendali" di Semenanjung Korea. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini