Para penyelidik terus menyisir puing-puing rumah dua lantai yang hancur akibat ledakan pada Rabu (16/8) pekan lalu. Ledakan itu diyakini terjadi secara tidak disengaja dan rumah itu disebut sebagai 'pabrik bom' para pelaku teror Barcelona. Satu orang tewas akibat ledakan di rumah itu dan satu orang lainnya ditangkap. Kedua orang itu, yang berjenis kelamin laki-laki, diyakini ada di dalam rumah saat ledakan terjadi.
![]() |
Dari puing rumah itu, penyelidik awalnya menemukan 20 tabung gas propana dan butana. Kepolisian setempat meyakini, tabung-tabung gas itu akan digunakan dalam rencana serangan bom truk yang lebih besar dan lebih mematikan. Ledakan pada Rabu (16/8) menggagalkan rencana itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga kini belum diketahui pasti ada berapa orang yang tinggal di rumah itu. Salah warga setempat di Alcanar, Martine Groby (61), menuturkan kepada AFP bahwa ada empat pria yang selalu berbahasa Prancis di dalam rumah itu. Groby melihat mereka menempati rumah itu sejak April.
"Mereka sangat tertutup, terlalu tertutup. Jendela tertutup, tidak ada musik, tidak ada anak-anak, tidak ada wanita. Terkadang mereka hanya tinggal di sana selama dua hari dan kemudian pergi. Mereka menyapa saya tapi tidak pernah memandang saya di mata," ujar Groby yang tinggal di sebelah rumah tersebut.
![]() |
Selain temuan tabung gas, jejak peledak kuat TATP atau triacetone triperoxide, juga ditemukan di antara puing rumah tersebut. TATP yang biasa dijuluki sebagai 'The Mother of Satan' merupakan peledak rakitan favorit kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Hanya beberapa gram TATP bisa dengan mudah meledakkan jari tangan manusia. Jumlah yang lebih besar tentu lebih mematikan.
Kepolisian setempat meyakini para pelaku merencanakan serangan teror yang lebih besar dan mematikan, yang melibatkan tabung-tabung gas itu. Rencana serangan teror itu diduga menggunakan sebuah truk berukuran besar. Menurut para pakar, jika tabung-tabung gas itu dimasukkan ke dalam, sebuah truk besar akan mampu memicu ledakan yang bersifat menghancurkan saat ditabrakkan ke sebuah gedung dalam kecepatan tinggi.
Karena rencananya gagal, para pelaku akhirnya menggunakan kendaraan lebih kecil dalam teror ganda di La Rambla, Barcelona dan Cambrils pada Kamis (17/8) waktu setempat. Sedikitnya 14 orang tewas dan 130 orang luka-luka dalam serangan teror itu.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini