Kapolri: Bersaing dengan Sehat, Kalau Tak Berprestasi Minggir

Kapolri: Bersaing dengan Sehat, Kalau Tak Berprestasi Minggir

Ibnu Hariyanto - detikNews
Kamis, 17 Agu 2017 20:24 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian ingin menciptakan iklim yang kompetitif di institusinya, sehingga memicu anggota untuk lebih berprestasi. Bagi anggota yang tidak berprestasi, jangan harap mendapatkan penghargaan.

"Saya ingin menciptakan iklim persaingan yang kompetitif. Sesama anggota dalam polisi merupakan sahabat, rekan kerja tapi juga menjadi kompetitor menjadi pesaing antara satu dan yang lain," ujar Tito saat memberikan sambutan di acara Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) ke anggota pengungkap 1 ton sabu di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/8/2017).

Tito menginginkan anggotanya bersaing secara sehat dan natural dalam penembangan karir di intitusi Polri. Maka setiap anggota yang ingin karirnya naik, haruslah mengukir prestasi sesuai bidangnya masing-masing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita ciptakan kompetisi yang sehat, yang berdasarkan prestasi, siapa yang berprestasi dia yang naik (karirnya-red). Kalau nggak berprestasi, ya minggir. Bagi saya pribadi, yang ingin kariernya naik ya berprestasi," tegasnya.

Tito memberi contoh pengalaman dirinya ketika masih perwira menengah. Tito tiga kali mendapatkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) karena prestasi cemerlangnya. Menurutnya, penghargaan yang ia peroleh itu memacunya untuk lebih berprestasi lagi.

"Mulai Mayor ke Letkol, dari Letkol ke Kombes, Kombes ke Brigjen. Kalau diberikan reward semangat kita semakin kencang," imbuh Tito.

Begitu juga dengan penghargaan darinya kepada para anggota pengungkap 1 ton sabu di Pantai Anyer, Serang, Banten. Upaya menggagalkan penyelundupan 1 ton sabu itu adalah prestasi yang luar biasa.

"Ini prestasi yang luar biasa. Yang dikerjakan oleh rekan-rekan di lingkungan reserse itu memotong suplai, artinya mengungkap jaringan, menangkap pelaku dan peralatan dalam kasus ini. Kita sukses melaksanakan itu semua," sambung Tito.

Upaya Satgas yang dipimpin oleh Kombes Nico Afinta dan Kombes Herry Heryawan ini, kata Tito, telah menyelamatkan jutaan jiwa generasi bangsa Indonesia, sekaligus mengangkat citra Polri lebih baik lagi. Bahkan, Presiden RI Joko Widodo pun menyampaikan apresiasinya itu kepada para pengungkap satu ton sabu tersebut.

"Beliau (Jokowi) dalam pidato kenegaraan menyampaikan ucapan terimakasih, utamanya Polri. Banyak juga pujian kepada Polri dari berbagai kalangan, makanya dari saya ingin menciptakan iklim persaingan yang kompetitif," tandasnya.

Adapun, penghargaan yang diberikan Kapolri kepada jajaran pengungkap 1 ton sabu itu berupa KPLB satu tingkat lebih tinggi, ticket holder untuk Sespimen dan Sespimti serta promosi jabatan. Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta selaku Kasatgas dan Kombes I Made Astawa selaku penasihat lapangan dalam Satgas, mendapatkan promosi jabatan.

Sementara Kapolresta Depok Kombes Pol Herry Heryawan selaku Wakasatgas mendapatkan ticket holder untuk Sespimti. Wadir Narkoba Poda Metro Jaya AKBP Gidion dan Kasubdit II Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Bambang S Yudhantara, keduanya mendapatkan promosi jabatan.

Sementara perwira pertama berpangkat Kompol diberikan ticket holder untuk melanjutkan Sekolah Pimpinan Menengah (Sespimen). Sedangkan para perwira pertama dan bintara dari pangkat AKP ke bawah, diberikan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi. (mei/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads