"Kami ingin bertemu dengan Polri untuk membicarakan detail bantuan apa yang bisa diberikan kepada Polri. Terus terang Pak Tito berpikir bahwa supaya lebih sinkron antara pemeriksaan di Polri dengan di kita itu seperti dibentuk ada kerja sama bersama untuk itu," ungkap Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (16/8/2017).
Saat ini internal KPK sedang membahas bantuan yang sesuai untuk kontribusi penyelidikan kasus. Polri sendiri diakuinya mempunyai kemampuan intelijen yang baik. Sebenarnya inti KPK bergabung adalah untuk meng-update informasi perkembangan kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bergabungnya kedua institusi penegak hukum ini dalam pengungkapan kasus, disebut Syarif merupakan keinginan Novel.
"Pak Novel ingin Kapolri, tim KPK yang ada di situ. Kami sedang membicarakan modelnya kayak gimana. Nanti kita akan update kalau misalnya tim KPK ikut bekerja dengan mereka.
Mengenai hasil pemeriksaan Novel di Singapura, Syarif menegaskan Novel tidak sempat melihat pelaku. Sehingga walau ditunjukkan sketsa wajah terduga penyerang, agaknya mustahil ia tahu.
"Dia betul-betul nggak melihat (pelakunya). Kalau dari segi untuk mendapatkan mengenal wajah dari sketsa itu agak susah. Semoga keterangan itu ada yang di dapat untuk memperkaya penelitian atau penyelidikan dari Polri," kata Syarif lagi.
(nif/rvk)