Pidato kenegaraan itu disampaikan Jokowi saat Sidang Bersama DPD-DPR di ruang paripurna gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2017). Ketua DPD Oesman Sapta Odang dan Ketua DPR Setya Novanto serta pimpinan DPR dan DPD duduk di kursi pimpinan.
"Kita akan menjadi bangsa maju yang diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain di dunia apabila kita memiliki daya saing. Salah satu penggerus daya saing kita adalah korupsi. Ini musuh kita bersama," kata Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama memerangi korupsi. Pemerintah mendukung setiap usaha, dari semua pihak, dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi serta memperkuat KPK," ujarnya.
Dia juga sempat menyinggung soal Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2017 tentang Akses Informasi Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan. Hal itu juga harus dikawal, selain memerangi korupsi penggerogot uang rakyat.
"Selain memerangi korupsi yang menggerogoti APBN, menggerogoti uang rakyat, kita juga terus menguatkan sistem dan basis data perpajakan nasional," ucap Jokowi.
Pidato ini disampaikan di depan seluruh anggota DPD dan DPR, termasuk Setya Novanto, yang berstatus tersangka kasus korupsi e-KTP. Novanto sebelumnya telah berkali-kali membantah terlibat korupsi. (imk/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini