Berdasarkan absensi laporan, hingga pukul 09.25 WIB sudah ada 21 jemaah korban First Travel melapor ke crisis center. Pelapor terdiri dari personal maupun agen.
"Sampai pagi ini sudah ada puluhan laporan, personal maupun agen," kata seorang petugas satgas crisis center yang enggan disebut namanya di Bareskrim Polri, gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (16/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Bagi jemaah yang akan melaporkan dipersilakan datang ke crisis center yang bersebelahan dengan ruang siaga Bareskrim dengan membawa bukti pembayaran. Ada empat orang Satgas crisis center yang akan melayani.
"Tanda terima atau bukti pembayaran yang sudah diserahkan ke First Travel. Untuk laporan personal bisa datang langsung, kalau agen bisa melalui email," kata dia.
![]() |
Jemaah korban penipuan First Travel juga bisa mengirimkan laporan pengaduan melalui e-mail ataupun menghubungi nomor hotline di 081218150098.
"Posko ini kita buka tiap hari kerja dari pukul 09.00 WIB sampai 14.00 WIB atau melalui e-mail korban, FT@gmail.com. Ada petugasnya juga yang akan mengakomodir informasi dari korban calon jemaah umrah yang gagal berangkat akan kita data," Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (15/8). (idh/idh)