Postur hingga Pengetahuan Jadi Penilaian Seleksi Paskibraka

Postur hingga Pengetahuan Jadi Penilaian Seleksi Paskibraka

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Senin, 14 Agu 2017 18:05 WIB
Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta - Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dari putra dan putri setiap provinsi di negeri ini diseleksi secara ketat. Ada beberapa aspek utama yang dinilai oleh panitia seleksi.

"Jadi ada 8 item di antaranya kesehatan, postur, psikologinya, pengetahuan umumnya, kesenian daerahnya, dan lainnya," ujar Ketua Pembina Paskibraka HUT RI ke-72 Suyitno di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PPPON), Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (10/8/2017).

Calon anggota Paskibraka yang diseleksi adalah mereka yang ketika mengikuti tes duduk di kelas 1 SMA dan akan naik kelas 2 SMA. Mereka yang telah menjadi anggota Paskibraka diharapkan menjadi contoh di daerahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena diharapkan dia nanti bisa menularkan selama 1 tahun, selama dia kelas 2 dan di kelas 3. Kalau kematangan memang matang kelas 2 naik ke kelas 3, tapi kan nanti dia meninggalkan beberapa bulan ketika dia mau ujian, nggak mungkin dia memikirkan adik-adiknya lagi, terkecuali dia sudah lulus sekolah," jelasnya.

Setelah mengikuti seleksi sekolah, anggota Paskibraka harus mengikuti seleksi di tingkat kabupaten/kota hingga provinsi. Panitia sekolah akan melihat minat dan bakat calon anggota Paskibraka sejak mengikuti seleksi di sekolah.

"Seleksi itu dimulai dari sekolah, dari sekolah nanti siapa yang minat, di sekolah memang yang minat, kalau nggak ada minat dan kita batasi yang prestasinya tinggi belum tentu kalau dia nggak minat. Untuk itu yang minat dulu, terus syaratnya terpenuhi tinggi badan dulu, setelah itu dari kelasnya, terus setelah diseleksi di sekolahnya baru didata di kabupaten/kota tergantung di kabupayen/kota di provinsi itu," ucapnya.

"Contohnya Banten, itu ada 8 dengan kota, itu setiap kabupaten/kota dimintai 10 orang atau 5 pasang, dikali 8 jadi 80 orang, nanti yang dikirim ke pusat cuman 2, sisanya 50, yang tidak memiliki syarat dikembalikan ke kabupaten/kota," tambahnya.

Beberapa tahun sebelumnya calon anggota Paskibraka dipilih 2 pasang atau 4 orang untuk mengikuti seleksi nasional. Namun tahun ini seleksi nasional ditiadakan dan 2 orang yang telah terpilih untuk mewakili daerahnya langsung dilatih di Jakarta.

Menurut Suyitno, perubahan sistem seleksi ini karena asalan psikologis. Sebab, bila dikembalikan setelah diseleksi di tingkat pusat, maka akan berpengaruh pada psikologis siswa. Pada 2015-2016 lalu, panitia pusat masih meminta 2 pasang dari daerah untuk diseleksi di Jakarta.

"Nah ketika tidak lolos kita kembalikan, nah dengan dikembalikan itunya kan psikologisnya tinggi sekali bagi anaknya, bagi orang tua, bagi yang di pusat, dan bagi yang di daerah. Makanya tahun ini kita memutuskan 1 pasang yang sudah diseleksi di provinsi untuk ke pusat," tuturnya. (nvl/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads