"Kita berharap Pramuka lebih membesar kegiatannya dan benar-benar bisa menjadi tempat penumbuhan karakter bagi anak-anak kita," kata Anies di Universitas Al-Azhar, Jl Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Senin (14/8/2017).
Dikutip detikcom dari laman resmi Pramuka, kehadiran gerakan Pramuka mendapat tempat penting di Indonesia bertolak pada ketetapan MPRS No. II/ MPRS/ 1960. Presiden Sukarno memberikan amanat kepada pimpinan pandu di Istana Merdeka pada 9 Maret 1961. Amanat itu untuk lebih mengefektifkan kepanduan sebagai komponen penting dalam pembangunan bangsa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum menggema di Indonesia, Pramuka telah berkembang terlebih dahulu di Inggris lewat pembinaan remaja yang dilakukan oleh Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
Powell diketahui memiliki banyak pengalaman yang berpengaruh terhadap kegiatan di dalam Pramuka, seperti pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika, keterampilan berlayar, berenang, berkemah, dan masih banyak lainnya. Pengalaman itu ditulis Powell dalam sebuah buku berjudul 'Aids to Scouting'.
Buku itulah yang menjadi panduan bagi tentara muda Inggris untuk menjalankan tugas. Kemudian pimpinan Boys Brigade di Inggris meminta Powell melatih anggota berdasarkan pengalaman.
Pada 1908, Powell kembali menulis buku yang berisi pengalamannya tentang latihan kepramukaan. Buku ini berjudul 'Scouting for Boy' dan kemudian menyebar dengan cepat di Inggris serta negara lain, termasuk Indonesia.
Pelopor gerakan kepanduan di Indonesia diawali dengan berdirinya Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) yang kemudian berubah menjadi Nederlands Indische Padvinders. Pada 1916, SP Mangkunegara VII membuat organisasi kepanduan sendiri di Tanah Air tanpa campur tangan Belanda.
Organisasi itu diberi nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) dan merupakan organisasi kepanduan yang pertama di tanah Nusantara. Lahirnya JPO menjadi penyemangat berdirinya organisasi kepanduan lain di Indonesia pada saat itu.
Pada masa penjajahan Jepang, organisasi kepanduan dan partai dilarang beraktivitas. Barulah pada September 1945 sejumlah tokoh dari gerakan kepanduan Indonesia berkumpul untuk melakukan pertemuan di Yogyakarta. Dari hasil kongres pada 27-29 September 1945, terbentuk Pandu Rakyat Indonesia. (yld/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini