Tanggapi Trump, Anak Presiden Venezuela Ancam Duduki Gedung Putih

Tanggapi Trump, Anak Presiden Venezuela Ancam Duduki Gedung Putih

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 14 Agu 2017 11:42 WIB
Nicolas Maduro Guerra, anak Presiden Venezuela (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)
Caracas - Putra Presiden Venezuela, Nicolas Maduro Guerra, mengancam akan menduduki Gedung Putih dengan bersenjatakan senapan. Hal ini menanggapi pernyataan Presiden AS Donald Trump yang ingin mengerahkan personel militer AS ke Venezuela yang sedang dilanda kerusuhan politik.

Seperti dilansir CNN, Senin (14/8/2017), Gedung Putih mengecam rezim Presiden Nicolas Maduro atas pelanggaran HAM. Lebih dari 120 orang tewas dalam unjuk rasa antipemerintah sejak April lalu. Pekan lalu, Trump menyatakan dirinya dirinya tengah mempertimbangkan opsi militer sebagai respons atas krisis politik di Venezuela tersebut. Trump menyebut situasi di Venezuela sebagai 'kekacauan yang sangat berbahaya'.


Pada Sabtu (12/8) waktu setempat, putra Maduro menanggapi pernyataan Trump itu. Namun tampaknya dia sedikit bingung dengan lokasi Gedung Putih di AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika peristiwa mengotori Tanah Air yang tidak diinginkan, sungguh terjadi, senapan akan tiba di New York," tuturnya kepada media nasional Venezuela. Bukannya menyebut Washington DC, putra Maduro malah menyebut kota New York sebagai lokasi Gedung Putih.

"Tuan Trump, kita akan tiba dan mengambil alih Gedung Putih," imbuhnya.


Dalam pernyataan kepada wartawan di klub golf New Jersey, tempatnya berlibur pada Jumat (11/8) lalu, Trump untuk pertama kalinya menyebut dirinya tengah mempertimbangkan intervensi militer untuk situasi kacau di Venezuela.

"Venezuela tidak terlalu jauh dan rakyatnya menderita, dan mereka sekarat. Kita memiliki banyak opsi untuk Venezuela, termasuk opsi militer jika diperlukan," tutur Trump

Secara terpisah, juru bicara Pentagon, Eric Pahon, menyebut Departemen Pertahanan AS belum mendapat perintah dari Presiden AS untuk mengerahkan personel militer ke Venezuela. Namun dikatakan Pahon, Pentagon telah siap jika memang diperlukan.


Pemerintahan Trump menjatuhkan sanksi keras terhadap Venezuela, setelah Presiden Maduro bersikeras membentuk Dewan Konstituen untuk menekan oposisi yang mendominasi Majelis Nasional Venezuela. Dewan Konstituen disebut-sebut menjadi 'cara' Maduro menghapuskan Majelis Nasional. Rakyat Venezuela memprotes keras pemberontakan Dewan Konstituen yang disebut mengarah pada pemerintahan otoriter.

Nicolas Maduro Guerra (kanan) bersama ayahnya, Presiden Venezuela Nicolas Maduro (kiri)Nicolas Maduro Guerra (kanan) bersama ayahnya, Presiden Venezuela Nicolas Maduro (kiri) Foto: REUTERS/Ueslei Marcelino
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads