"Ya pingin ketemu. saya mau tanya aja kok bisa setega itu, apa penjelasannya mereka," ujar Siti ditemui di rumahnya, di Kampung Jati, Cikarang Utara, RT 04 RW 05, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/8/2017).
Siti mengaku tidak berani datang ke proses autopsi yang dilakukan polisi siang tadi. Dia tidak tega melihat makam suaminya dibongkar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siti dan anaknya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang datang kepadanya. Namun, dia hanya berharap dengan hilangnya tulang punggung keluarga anak-anaknya bisa terus sekolah.
"Ya, anak saya biar bisa disekolahin. Sudah enggak usah minta banyak-banyak yang penting bisa sekolah aja," ucapnya.
Polisi telah menangkap 5 orang tersangka terkait pengeroyokan dan pembakaran MA . Kelimanya memiliki peran masing-masing dalam peristiwa yang menewaskan tukang service elektronik itu.
"Dua orang yang ditangkap di awal, pertama adalah SU atau SH (40) memukul punggung dan perutnya, kemudian NA atau NNH (39) memukul bagian perutnya," ujar Kapolrestro Bekasi Kombes Pol Asep Adi Saputra kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (9/8).
Sementara tiga tersangka lainnya adalah AL (18), berperan menginjak-injak kepala korban, KR (55) berperan memukuli korban di bagian perut dan punggung, serta SD (27) berperan membeli bensin. (edo/idh)