Pesawat militer MV-22 Osprey tersebut jatuh di perairan Teluk Shoalwater di negara bagian Queensland, Australia pada Sabtu (5/8) lalu. Sebanyak 23 personel militer berhasil diselamatkan dalam insiden itu. Namun tiga Marinir hingga kini belum ditemukan meski upaya pencarian laut dan udara telah dilakukan.
Kapal Angkatan Laut Kerajaan Australia HMAS Melville ikut bergabung dalam pencarian pada Minggu (6/8) malam waktu setempat. Kapal survei tersebut tak lama kemudian berhasil menemukan bangkai pesawat militer AS yang jatuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyusul temuan bangkai pesawat tersebut, sebuah tim penyelam Angkatan Laut langsung diterbangkan dan diturunkan di atas kapal HMAS Melville untuk melakukan "operasi kendaraan bawah laut yang dioperasikan dari jauh" pada Senin (7/8) malam waktu setempat, untuk mencoba menemukan ketiga Marinir yang hilang.
Sebelumnya pada Minggu (6/8) waktu setempat, Korps Marinir AS menyatakan operasi penemuan pesawat dan korban bisa berlangsung berbulan-bulan. Belum diketahui penyebab jatuhnya pesawat militer AS tersebut. Penyelidikan masih terus dilakukan untuk mengetahui sebab-sebab jatuhnya pesawat.
Pesawat MV-22 yang merupakan separuh helikopter dan separuh turboprop, memiliki dua mesin dan bisa mendarat dan lepas landas secara vertikal. Pesawat ini bisa terbang lebih cepat dibandingkan helikopter.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini