"Kenaikan untuk mobil dan kendaraan bermotor (lainnya). Tadi kita masih bisa naik sekitar 10 persen dari yang sekarang. Dimanfaatkan yang 10 persen ini, kita mau berubah melakukan revolusi transportasi," kata Saefullah di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (7/8/2017).
Saefullah menyebut jumlah mobil di Jakarta sudah terlalu banyak. Dia khawatir hal tersebut akan membuat lalu lintas di Jakarta menjadi semakin macet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, Saefullah akan mendorong revitalisasi jalur bus TransJ. Pihaknya berharap jalur tersebut selalu steril agar warga pindah ke bus TransJ.
"Ini adalah untuk menyelesaikan persoalan kemacetan. Jadi di jalur biasa ini biar saja macet-ria. Supaya orang belajar bahwa jalur busway ini lancar. Sehingga nanti orang berpindah dari kendaraan pribadi kendaraan umum," jelasnya.
Dia akan mendukung langkah TransJakarta melakukan penertiban. Ia ingin bus TransJakarta tersedia setiap 5 menit sekali.
"Kita yang operasi itu 1.200 (bus). Kalau ada 12 koridor, berarti masing-masing koridor itu minimal 80 bisa kita. Jadi kalau 80 bus dalam satu koridor di ujung 40, di ujung 40 harusnya menunggunya 3 menit-5 menit, ini sampai ada 20 menit kenapa?" tuturnya.
Saefullah mengaku telah mengusulkan hal tersebut kepada DPRD sejak Januari 2017. Dia optimistis perda tersebut akan selesai pada akhir tahun ini.
"Kita mau usahakan tahun ini selesai biar seluruhnya berubah," katanya. (fdu/idh)











































