Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan pihaknya telah memeriksa seorang saksi yang melihat penembakan itu. Polisi lalu memperliharkan ke saksi 7 orang daftar pencarian orang (DPO) kelompok Santoso yang tersisa.
"Ditunjuklah (oleh saksi) ada dua orang katanya (mirip) dan hampir sama. Lalu diperlihatkanlah senjatanya seperti apa, kemudian sama dengan senjata yang masih dimiliki (para DPO)," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (4/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan dua indikator itu bisa disimpulkan pelakunya adalah DPO. Untuk hal tersebut kan kita masih punya tim di sana yang kemudian melakukan pengejaran. TKP-nya memang sekitaran tempat mereka. Memang bisa disimpulkan bahwa pelakunya yang DPO. Ditunjukkan rambutnya panjang," ujarnya.
Sebelumnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto menerangkan kronologi singkat penembakan Simson. Kamis pagi, Simson keluar rumah untuk mengambil durian di kebunnya. Tiba-tiba dia disergap sejumlah orang tak dikenal.
Menurut keterangan saksi mata kepada polisi, Simsom sempat melawan dengan mencoba merampas senjata yang dipegang orang tak dikenal tersebut. Lalu terdengar bunyi tembakan dan Simson terjatuh.
Korban disemayamkan di RS Anuntaloko Parigi. Jasadnya diautopsi oleh Tim Forensik RS Bhayangkara Polda Sulteng.
Rikwanto melanjutkan, ciri-ciri sekelompok pelaku berdasarkan keterangan saksi yaitu berpakaian loreng warna hijau pudar, sepatu putih, membawa ransel besar, rambut panjang, membawa senjata laras panjang. (aud/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini