Soal Jenderal Order Teror, Polisi Minta Novel Sampaikan ke Penyidik

Soal Jenderal Order Teror, Polisi Minta Novel Sampaikan ke Penyidik

Mei Amelia R - detikNews
Rabu, 02 Agu 2017 17:48 WIB
Novel Baswedan (Dhani Irawan/detikcom)
Jakarta - Novel Baswedan menyebut dugaan ada oknum jenderal di balik teror penyiraman air keras. Lalu, perlukah Polda Metro Jaya menurunkan tim Propam untuk menyelidiki hal itu?

"Tadi saya sampaikan. Itu adalah isu atau informasi atau fakta hukum. Kalau misalnya kepolisian selama ini cuma dituduh terus ya toh, kan nanti kan membuat masyarakat tidak percaya kepada kepolisian. Sampaikan saja, kita sudah biasa polisi difitnah," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (2/8/2017).

Lalu, jika pernyataan Novel itu hanya sebuah isu semata, apakah polisi tidak berencana meluruskan isu itu benar atau tidak? "Kan harus ada data dari dia. Datanya mana? Makanya saya tanya, itu isu atau fakta hukum. Kalau isu, indikasinya apa," ujar Argo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Novel sendiri meminta adanya keterlibatan tim independen untuk menyelidiki kasus tersebut agar terbebas dari kepentingan-kepentingan pihak tertentu.

"Saya sampaikan tadi, kalau ada informasi, sampaikan. Informasi atau apa atau fakta hukum. Nanti kalau cuma informasi atau cuma isu-isu kan harus diklarifikasi. Faktanya seperti apa gitu ya. Misalnya kepolisian dituduh-tuduh macam-macam ya tidak masalah, tapi harus ada bukti. Harus ada bukti dong, kalau ada yang menuduh ada keterlibatan jenderal dan sebagainya. Siapa? Buktinya apa? Saksinya siapa? Jadi kan dia sebagai seorang penyidik tahu," tutur Argo.

Argo menyampaikan keterangan Novel dalam bentuk BAP sangat diperlukan agar penyelidikan perkara pro justitia. "Ya sekarang kalau dalam suatu kejadian perkara itu ya, ada keterangan saksi, ada barang bukti, ada keterangan korban untuk mencari siapa pelakunya. Itu ada segitiga itu," katanya.

"Kita kan proses hukum ya. Proses hukum harus apa, pro justitia. Semua kegiatan harus dilakukan itu," ujarnya.

Polisi sangat berharap Novel mau diperiksa untuk mendukung proses penyelidikan. Ia menegaskan pihaknya selalu siap terbang ke Singapura kapan pun jika Novel bersedia dimintai keterangan.

"Nanti kita tunggu saja ya. Kita mengharapkan Mas Novel mau menyampaikan dalam bentuk berita acara. Kan banyak sekali informasi yang disampaikan, silakan dituangkan dalam berita acara. Jam berapa pun, kapan pun, kita siap untuk mendampingi KPK. Artinya, nanti ke sana untuk memeriksa, untuk berita acara," ucapnya. (dhn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads