Sebagian di antara mereka, dengan tangan diborgol, disoraki ketika dibawa masuk ke ruang sidang dengan kawalan polisi dan pengawal bersenjata di bawah sorotan kamera televisi. Para pemrotes yang ada di pengadilan meneriakkan yel-yel, "Kami menuntut hukuman mati!"
Materi sidang kali ini dipusatkan pada peristiwa yang terjadi di sekitar pangkalan udara Akinci yang disebut sebagai pusat komando dalang-dalang kudeta.
Pada Juli 2016, perintah disebut-sebut dikeluarkan dari pangkalan udara Akinci, barat laut dari Ankara, untuk mengebom gedung parlemen bersamaan dengan upaya pasukan militer menggulingkan Presiden Erdogan.

Sebagian pemrotes mempunyai anggota keluarga yang meninggal dunia atau mengalami luka-luka dalam kudeta yang gagal. (AFP)
Di antara dakwaan yang dihadapi para terdakwa adalah upaya membunuh presiden hingga dakwaan pembunuhan.
Sidang yang digelar pada Selasa (01/08) merupakan sidang terbesar terkait dengan upaya kudeta tahun lalu. Mereka yang dinyatakan bersalah diperkirakan akan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Sejumlah pemrotes menggelar aksi sebelum sidang dimulai. Sebagian dari mereka mempunyai anggota keluarga yang meninggal dunia atau mengalami luka dalam upaya kudeta dan meluapkan kemarahan kepada terdakwa.
Bungkam perbedaanDi antara hampir 500 orang yang diadili adalah ulama Turki yang tinggal di Amerika Serikat, Muhammed Fethullah Glen, terdakwa utama dalam kasus ini. Ia disidangkan in absentia. Ia selalu membantah terlibat dalam kudeta yang gagal tahun lalu.
- Peringatan setahun upaya kudeta Turki: Erdogan menyerukan 'bela bangsa'
- Satu tahun kudeta gagal, menteri Turki dilarang masuk ke Austria
- Puluhan mantan karyawan bursa saham Turki ditangkap terkait kudeta gagal
Terdakwa lainnya, Adil Oksuz, seorang dosen agama yang dituduh sebagai salah seorang otak kudeta dan Kemal Batmaz, seorang pengusaha yang dituduh membantu Oksuz.

Setelah kudeta yang gagal tersebut, ribuan orang ditangkap, banyak di antara mereka dicurigai mempunyai kaitan dengan Gulen.
Pihak-pihak yang menentang Presiden Erdogan mengatakan ia menggunakan periode pembersihan setelah kudeta untuk membungkam perbedaan politik.
(ita/ita)