Jakarta Bukan Termacet di Dunia, tapi Paling Doyan Ngerem

Jakarta Bukan Termacet di Dunia, tapi Paling Doyan Ngerem

Erwin Dariyanto - detikNews
Rabu, 02 Agu 2017 09:30 WIB
Jakarta Bukan Termacet di Dunia, tapi Paling Doyan Ngerem
Kemacetan di Jakarta (Rachman Haryanto/detikcom)
Jakarta - Tua di jalan. Begitulah ungkapan yang biasa terlontar dari warga saat melintasi jalanan di Ibu Kota. Perjalanan yang normalnya bisa ditempuh 10-15 menit ternyata memakan waktu dua jam, bahkan lebih.

Ukuran normal pun berubah. Kita jadi punya ukuran masing-masing soal estimasi waktu agar dapat sampai di tempat yang akan dituju.

Tapi apakah Jakarta satu-satunya kota terhoror di dunia dalam soal kemacetan? Ternyata tidak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

INRIX, lembaga penganalisis data kemacetan lalu lintas yang berbasis di Washington, Amerika Serikat, menempatkan Jakarta di peringkat ke-22 dunia sebagai kota termacet.

10 kota di dunia paling doyan ngeremInfografis (Luthfy Syahban/detikcom)

Para pengendara mobil di Jakarta rata-rata menghabiskan waktu 55 jam di jalanan dalam satu tahun karena terjebak kemacetan. Data INRIX tersebut merupakan hasil survei selama 2016 yang dipublikasikan pada Februari 2017.

Kota termacet adalah Los Angeles, AS. Di LA, rata-rata pengendara menghabiskan 104,1 jam kemacetan dalam setahun. Sedangkan di Asia Tenggara, kota termacet disematkan untuk Bangkok, Thailand. Di Kota Seribu Pagoda, rata-rata pengendara menghabiskan waktu 64,1 jam di jalan raya dalam setahun.

Meski bukan kota termacet, para pengemudi kendaraan di Jakarta tercatat paling sering menginjak pedal rem dalam setahun, 33.240 kali. Hal ini mungkin karena disiplin pengendara yang masih minim di jalan atau perilaku warga yang kerap menyeberang jalan seenaknya. Sementara itu, Bangkok, menurut studi Castrol pada 2016, berada di posisi kedelapan, 27.480 kali. (erd/dkp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads