Novel: Kapolri Mestinya Diuntungkan Bila Dibentuk TGPF

Novel: Kapolri Mestinya Diuntungkan Bila Dibentuk TGPF

Aryo Bhawono, Dhani Irawan - detikNews
Selasa, 01 Agu 2017 19:51 WIB
Novel Baswedan (Dhani Irawan/detikcom)
Jakarta - Novel Baswedan menilai, apabila tim gabungan pencari fakta (TGPF) jadi dibentuk, hal itu menguntungkan Polri. Tim tersebut, menurut Novel, bisa menjadi legitimasi Polri.

"Tentang TGPF mestinya Kapolri diuntungkan bila dibentuk TGPF, sehingga bisa digunakan untuk melihat secara objektif proses yang sekarang berjalan sekaligus bisa menjadi legitimasi bagi Kapolri untuk menindak oknum yang terlibat," kata Novel kepada detikcom, Selasa (1/8/2017).

Namun, apabila Polri tetap bergerak sendiri, Novel menyebut pengusutan teror kepadanya dan para pegawai KPK tak akan pernah selesai. Novel juga sempat menyampaikan rasa pesimistis itu saat blak-blakan dengan detikcom di Singapura.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terhadap proses penyidikan pelaku teror terhadap saya, saya yakin tidak akan diungkap oleh Polri bila proses dilakukan sendiri sehingga upaya menggandeng pihak lain (KPK) dikhawatirkan hanya untuk pembenaran seolah-olah dilakukan dengan serius," ucap Novel.

[Gambas:Video 20detik]

Sebelumnya Novel menduga tawaran kerja sama Kapolri dengan KPK lantaran Kapolri sudah menerima laporan terkait dengan adanya oknum Polri yang menerima suap untuk melakukan teror kepadanya dan para pegawai KPK lainnya. "Tentang rencana kerja sama dengan KPK, saya menduga Kapolri sudah dapat laporan atau bukti bahwa ada oknum Polri yang terima suap untuk melakukan teror terhadap saya dan orang-orang KPK lainnya," tutur Novel.

Pada Senin kemarin, Tito mengakui kinerja polisi dalam mengusut kasus Novel selama ini dipandang kurang kredibel. Untuk itu, pihaknya meminta publik mempercayakan pengusutan kasus tersebut kepada Polri dan tim KPK, yang dinilai kredibel.

"Nah selama ini juga tim Polri bekerja, oke kalau mungkin misalnya kalau dianggap kurang kredibel, saya kira tim dari KPK sangat dipercayai publik, dan kredibel. Oleh karena itulah kita berpikir kenapa tidak digabungkan dengan KPK supaya bersama-sama, sebaiknya kita percayai kedua lembaga ini, baik Polri dan KPK," tuturnya. (dhn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads