KPK Masih Butuh Penjelasan Polri Soal Tim Gabungan Teror ke Novel

KPK Masih Butuh Penjelasan Polri Soal Tim Gabungan Teror ke Novel

Denita Matondang - detikNews
Selasa, 01 Agu 2017 13:53 WIB
KPK Masih Butuh Penjelasan Polri Soal Tim Gabungan Teror ke Novel
Wakil Ketua KPK Laode M Syarif/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menegaskan pihaknya masih menunggu penjelasan lengkap Polri terkait tim gabungan yang dibentuk terkait penanganan teror ke Novel Baswedan. KPK menunggu penjelasan tersebut sebelum memutuskan ikut tidaknya bergabung dalam tim.

"Kami berharap ada tim dari Polda dan Mabes Polri untuk menjelaskan model dan tanggung jawab dari masing-masing instansi. Kami dengarkan dulu penjelasan lebih rinci," kata Syarif kepada wartawan di Balai Kartini, Jl Gatot Subroto, Jaksel, Selasa (1/8/2017).

Menurut Syarif, tim gabungan yang disodorkan Polri untuk membuka keterlibatan KPK dalam penanganan kasus teror terhadap Novel memang sudah disampaikan. Namun belum ada tindaklanjut atas rencana menggandeng KPK dalam tim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu soal pemeriksaan Novel oleh polisi, Syarif mengatakan KPK siap memberikan pendampingan. KPK menurut Syarif menunggu kesiapan polisi.

"Tinggal nunggu dari Polda saja kapan mereka siap. Kita sudah siap dari awal dari tim Polda untuk menemani dari awal-awal," sambung Syarif.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebelumnya menegaskan adanya tim bentukan Polri yang juga membuka keterlibatan KPK. Penegasan disampaikan soal munculnya desakan publik mengenai pembentukan tim pencari fakta (TPF) kasus Novel

"Saya pikir kita harus percaya kepada institusi KPK karena teman-teman di KPK kan cukup kredibel. Kalau saja dibentuk tim gabungan independen, misalnya, ini kan sifatnya mencari fakta, bukan melakukan investigasi. Kalau mencari fakta beda dengan investigasi," ujar Tito di Istana Kepresidenan.

Tito mengatakan investigasi dapat melakukan penyelidikan lebih mendalam sampai menemukan data mentah. Tim investigasi bahkan dapat melakukan analisis IT untuk mengungkap kasus tersebut. (fdn/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads