Novel: Saya Tak Lihat Pelaku, Untuk Apa Sketsa Wajah Ditunjukkan?

Blak-blakan Novel Baswedan

Novel: Saya Tak Lihat Pelaku, Untuk Apa Sketsa Wajah Ditunjukkan?

Indah Mutiara Kami - detikNews
Senin, 31 Jul 2017 15:54 WIB
Foto: Dhani Irawan/detikcom
Singapura - Novel Baswedan mempertanyakan maksud polisi hendak menunjukkan sketsa wajah terduga pelaku teror penyiraman air keras kepadanya. Menurutnya, hal itu percuma saja.

"Dan kemudian 2 bulan setengah setelah kejadian dibuat sketsa wajah dan disampaikan juga alasan bahwa itu akan ditunjukkan kepada saya, pertanyaannya adalah untuk apa?" tanya Novel saat blak-blakan bersama detikcom di Singapura, Minggu (30/7/2017).


Pertanyaan Novel itu bukan sekadar alasan untuk menghindar. Sebab, sejak awal teror terjadi, Novel telah menyampaikan tak melihat para pelaku sehingga percuma saja bila sketsa wajah itu ditunjukkan kepadanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak awal kejadian saya sudah menyampaikan saya tidak melihat langsung pelakunya. Ketika ini mau ditunjukkan ke saya, padahal para penyidik dan para aparatur, maksudnya petugas-petugas di lapangan yang melakukan penanganan perkara ini, mereka sudah saya beri tahu beberapa kali, bahwa saya tidak melihat pelakunya. Sketsa wajah mau ditunjukkan pada saya, untuk apa?" kata Novel.


Cara penyelidikan yang menurut Novel keliru itulah yang membuatnya semakin tidak yakin akan penuntasan kasusnya. Novel pun mendorong dibentuknya tim gabungan independen pencari fakta untuk mengusut kasusnya itu.

"Apakah untuk menjawab, untuk mendapatkan jawaban dari saya bahwa saya tidak mengenali, dan kemudian dipublikasi ternyata Novel tidak mengenali, apakah itu yang ingin dibuat, saya kira ini menunjukkan bahwa proses itu tidak serius," ujar Novel.

Kepolisian telah membikin tiga sketsa wajah berdasarkan keterangan saksi yang didapatkan dari lokasi kejadian. Polisi juga terus bergerak mencari sosok yang serupa dengan sketsa wajah tersebut. (tor/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads