Krisis Venezuela, Korban Tewas Lebih dari 100 Orang dalam 4 Bulan

Caracas - Krisis di Venezuela kembali merenggut korban jiwa. Dalam 24 jam terakhir dilaporkan sedikitnya 10 orang tewas dalam aksi demonstrasi menentang rencana Presiden Nicolas Maduro untuk menyusun ulang konstitusi negara.

Dilansir dari BBC, Senin (31/7/2017), berdasarkan pernyataan menteri senior di Venezuela, seorang pengacara yang juga salah satu pemimpin oposisi, Jose Felix Pineda, dilaporkan tewas ditembak di rumahnya. Sekretaris regional partai oposisi, Henry Ramos Allup, juga dilaporkan tewas ditembak.

El Universal melaporkan setidaknya tiga orang lainnya tewas dalam demonstrasi di Merida, sisi sebelah barat Venezuela. Pengunjuk rasa telah memblokir jalan di Ibu Kota sebagai aksi bantahan adanya larangan berunjuk rasa.

Sementara itu informasi dari AFP, Senin (31/7), korban tewas dalam 4 bulan terakhir mencapai hampir 120 irang. Pembunuhan di kota sisi barat, Barquisimeto, membuat daftar korban tewas berjumlah 6 orang sepanjang Sabtu (29/7).

Mengutip koran lokal, pasukan keamanan menggunakan kendaraan lapos baja untuk menghalau para demonstran di Distrik Caracas, El Paraiso. Suara tembak terdengar kerap kali terdengar dalam usaha penghalauan tersebut.

Dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi, Presiden Maduro menyatakan meramalkan satu 'kemenangan besar' dan menyebut pemilihan terpenting tengah diadakan di Venezuela.

Hanya saja, Ketua Dewan Tibisay Lucena mengakui beberapa mesin pemungutan suara telah diserang dan dibakar di negara bagian tersebut. (rna/rna)