"Tadi berharap semoga ibadah saya diterima Allah. Semoga saya dan keluarga khusnul khotimah," kata pria asal Banjarnegara, Jawa Tengah ini.
Tarsudin tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 1 Embarkasi Solo. Dia tiba di Madinah pada Jumat (28/7) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kadang dapat Rp 60 ribu, kadang Rp 20 ribu," kata Tarsudin.
Selain buruh angkut pasir, Tarsudin juga bertani. Bukan lahan sendiri, melainkan sewa per tahun. Usai Subuh hingga pukul 08.00 WIB, dia menggarap lahan. Selanjutnya dia menjadi buruh angkut pasir hingga Zuhur. Kadang setelah itu, dia menggarap lahan lagi.
Lahan sewaan ditanami cabai, kadang singkong. Menurut Tarsudin, kalau sedang bagus, dalam setahun dia bisa 15 kali petik cabai. "Alhamdulillah dari hasil bertani bisa ditabung untuk mendaftar haji. Dari pertanian, bisa melunasi (biaya haji) juga," ujarnya.
"Alhamdulillah cabai kemarin harganya baik. Semua itu karena Allah memang menghendaki saya berangkat haji," imbuhnya.
Tarsudin mengaku bahagia bisa berhaji. Apalagi hari ini bisa bermunajat di Raudhah. Dia akan berada di Madinah selama 8 hari, selanjutnya bergeser ke Mekkah untuk mengikuti prosesi haji. (try/asp)