Prabowo Sebut PT 20% Lelucon, PDIP: Jangan karena Ambisi Nyapres

Prabowo Sebut PT 20% Lelucon, PDIP: Jangan karena Ambisi Nyapres

Andhika Prasetia - detikNews
Sabtu, 29 Jul 2017 15:25 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Ambang batas pencapresan (presidential threshold) disepakati dalam UU Pemilu sebesar 20 persen kursi DPR. Ketum Gerindra Prabowo Subianto menilai ambang batas itu sebagai lelucon politik yang menipu rakyat. PDIP menilai ucapan Prabowo itu menunjukkan ambisi besarnya menjadi presiden.

"Di pihak lain, ketika ada voting di DPR soal presidential threshold yang hasilnya tak membuatnya puas, maka dia katakan bahwa presidential threshold menipu rakyat. Jangan karena ambisi jadi presiden kemudian keputusan yang sah direduksi. Sekali lagi, ini hanya karena ambisi," ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat dimintai konfirmasi, Sabtu (29/7/2017).

Seperti diketahui, Gerindra merupakan parpol yang mendukung PT nol persen. Saat pengesahan UU Pemilu, Gerindra bersama PAN, PKS, dan PD keluar dari rapat paripurna karena menolak PT 20 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasto mengatakan semestinya Prabowo menghormati apa yang sudah dijadikan keputusan dalam paripurna. Menurutnya, PT 20 persen sudah pernah diterapkan pada Pilpres 2014.

"Walaupun Pak Prabowo sebagai ketua umum seharusnya juga memahami mekanisme yang ada di DPR. Ketentuan PT ini kan sudah diterapkan sebelumnya. Ini merupakan syarat minimum bagi jalannya pemerintahan," tutur Hasto.

[Gambas:Video 20detik]

Sebelumnya, Prabowo berbicara soal UU Pemilu yang disahkan DPR. Ia menyebut PT 20 persen sebagai lelucon politik.

"Presidential threshold 20 persen lelucon politik yang menipu rakyat Indonesia. Saya tak mau terlibat," kata Prabowo di kediaman SBY di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/7) malam. (dkp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads