Seperti dilansir AFP, Kamis (27/7/2017), Wakil Menteri Pendidikan Sander Dekker menolak mendanai sekolah Islam itu pada tahun 2014, setelah salah satu anggota komite sekolah menyuarakan dukungan untuk ISIS via Facebook. Namun penolakan itu ditentang oleh pengadilan tertinggi Belanda.
"Tidak ada alasan valid untuk menolak pendanaan," tegas Dewan Negara, yang merupakan pengadilan tertinggi di Belanda, dalam putusannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dewan Negara memerintahkan Dekker untuk mencabut putusannya dan mulai mendanai sekolah Islam itu terhitung sejak 1 Agustus mendatang, sebelum dimulainya tahun ajaran baru.
Isu soal Islam dan pengaruhnya untuk masyarakat Belanda memang sejak lama memicu perdebatan. Politikus kontroversial ternama Belanda, Geert Wilders telah menyerukan larangan untuk Alquran dan masjid-masjid saat kampanye pemilu parlemen tahun ini. Partai Kebebasan yang dipimpin Wilders merupakan partai kedua terbesar di parlemen Belanda, setelah memenangkan 20 kursi dalam pemungutan suara pada Maret lalu.
Sekolah Islam yang tidak disebut namanya itu, menjadi sekolah menengah kedua yang memiliki status sekolah Islam di Belanda. Diperkirakan ada 200 siswa yang bersekolah di sekolah itu tahun ini. Media lokal Belanda melaporkan sekolah itu juga akan memiliki asrama sementara.
Dalam pernyataan menanggapi putusan Dewan Negara, Wakil Menteri Pendidikan Dekker mengaku frustrasi. Dia mengaku masih khawatir soal 'kualitas pendidikan' di sekolah itu.
"Kita harus melakukan semua hal yang kita bisa untuk memastikan anak-anak kita mendapatkan pendidikan yang layak mereka dapatkan, dan belajar menjadi bagian masyarakat Belanda," tutur Dekker kepada televisi setempat, NOS.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini