"Jadi kapal itu dimodifikasi yang semula muatan bahan bakar 20 ton, menjadi 90 ton. Jadi di bawahnya itu kompartemennya ditambahi. Ruangan-ruangan mereka ditambahi sehingga bisa menyimpan bahan bakar lebih banyak," kata Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta kepada wartawan di Jakarta, Kamis (27/7/2017).
Nico mengatakan sindikat ini sengaja memodifikasi ruangan agar kapasitas bahan bakar lebih banyak, sehingga mereka tidak perlu sering berhenti di pelabuhan untuk mengisi bahan bakar. Ia memperkirakan kapal tersebut menghabiskan 45 ton solar untuk melakukan sekali perjalanan dari Taiwan ke Selat Sunda (Pantai Anyer).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sedangkan kapal itu bisa memuat 90 ton. Jadi dari awal kapal itu sudah dimodifikasi untuk tidak berhenti," tuturnya.
Kapal tersebut memiliki ukuran panjang 27 meter. Kemudian kapal tersebut memiliki kompartemen khusus menyimpan sabu di bagian belakang. "Untuk menyimpan sabu hanya dua meter dari 27 meter ini," ucapnya. (mei/rvk)











































