Abubakar (49) menceritakan kronologi pengeroyokan keponakannya tersebut berdasarkan penuturan rekan-rekan Riko. Menurut dia, saat pertandingan Persib melawan Persija, Riko pergi bersama rekan-rekannya ke Stadion GBLA.
"Dia sebenarnya lagi kerja. Cuma mungkin di SMS (pesan singkat) sama temannya, jadi dia ikut nonton. Memang anaknya suka banget nonton Persib," ujar Abubakar saat berbincang dengan detikcom di RS Santo Yusup, Jalan Cikutra, Kota Bandung, Rabu (26/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia baru dua suap, dengar ada keributan dia lari ke arah atas, mungkin untuk melihat keributan," katanya.
Teman-teman Riko, sambung Abubakar, merasa curiga lantaran Riko tak kunjung turun bergabung dengan rekan-rekannya. Saat itu juga, rekannya menghampiri titik kegaduhan untuk mencari Riko.
"Ketika sampai di atas, ternyata Riko sudah bonyok dipukul. Baru selesai dipukul setelah Riko mengeluarkan kartu anggota Viking (suporter Persib)," ucap Abubakar.
Akibat insiden pengeroyokan itu, sambung Abubakar, Riko mengalami memar di wajah depan dan bagian belakang kepala. Selain itu, Riko luka memar pada bagian dada sebelah kiri.
"Kondisi sekarang dia belum sadar. Tetapi kalau gerakan-gerakan sudah ada. Memar di kepala juga sudah ada perkembangan," kata Abubakar.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo bersama Kasatreskrim AKBP Yoris Maulana menyempatkan waktu menjenguk Riko sambil mencari informasi insiden pengeroyokan tersebut. Polisi turun tangan menyelidiki. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini