Tinjau Proyek Renovasi GBK, Kajati DKI: Tak Ada yang Fiktif

Tinjau Proyek Renovasi GBK, Kajati DKI: Tak Ada yang Fiktif

Yulida Medistiara - detikNews
Rabu, 26 Jul 2017 14:43 WIB
Kajati DKI Tony Spontana mengunjungi Stadion GBK. (Yulida/detikcom)
Jakarta - Kajati DKI Tony Spontana bersama Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah ( TP4D) meninjau proyek renovasi GBK. Tony mengatakan tidak ada penyalahgunaan anggaran dalam proyek tersebut.

"Kita memastikan tidak ada sesuatu yang fiktif, tidak ada kerugian negara, saya jaga tidak ada satu pun yang akan melakukan perbuatan menyimpang untuk melakukan korupsi di proyek ini," kata Tony di Stadion Utama GBK, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2017).

Ia mengatakan pembangunan Stadion Utama GBK telah sesuai dengan target. Hingga saat ini, berdasarkan laporan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Sri Hartoyo, pembangunan telah mencapai sekitar 80% sehingga ditargetkan akan rampung pada akhir 2017.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi saya sudah diberikan paparan oleh Pak Sri dan Direktur PPK GBK untuk meninjau langsung proyek ini. Total untuk pengerjaan proyek ini sudah mencapai 80%. Dua puluh persennya tinggal masalah mekanisme dan arsitekturnya, tinggal pemasangan kursi, lighting," ucapnya.

Tony juga menanggapi laporan masyarakat Perwakilan Revolusi Mental Indonesia (Permindo) yang melaporkan dugaan penyimpangan dalam pembangunan dan renovasi Gelora Bung Karno (GBK) ke KPK kemarin. Namun Tony menganggap laporan tersebut sebagai hal yang biasa.

"Ya biasa itu kan laporan. Oleh karena itu, dengan saya datang ke sini melihat semuanya sudah terjawab," ujarnya.

Saat melakukan peninjauan di Stadion Utama GBK, Tony sempat mengetes ketahanan kursi penonton. Ia bahkan sempat meloncat-loncat di atas kursi tersebut. Karena itu, dia membantah laporan soal dugaan penyelewengan anggaran itu.

"Makanya Anda lihat. Saya tes tadi seperti tadi saya injek-injek tetap bagus. Itu mungkin kurangnya informasi yang diterima oleh mereka. Saya sendiri sudah memastikan, menguji karena kan kursi itu kita datangkan dari luar ngeri. Sebelumnya kita sudah menguji tes beban di sana sampai sini juga dites lagi sampai kuat 200 kg," ujarnya.

Menurutnya, Kejati siap memberikan informasi atau klarifikasi terkait dengan laporan tersebut.

"Jadi informasi-informasi ini silakan saja kalau merasa mereka duga ada penyimpangan kita siap lakukan klarifikasi dan informasi," tuturnya. (yld/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads