"Pak mohon izin tolong Pak sekolah kami akan dibekukan Pak," kata salah satu guru, Jeremy, saat menemui Djarot di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (25/7/2017).
Djarot pun menanyakan alasan di balik pembekuan tersebut. Pasalnya, pemerintah pasti memiliki alasan kuat bila ingin membekukan sebuah instansi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Katanya fasum (fasilitas umum). Padahal semua yang diserahkan ke Pemda semua fasum dan yang 9 jadi negeri, kami saja yang dibekukan," jawab Jeremy.
"Mohon Pak kebijakannya. Kan kami punya murid Pak 181 orang, gurunya masih ada," sambungnya.
![]() |
Djarot sejenak terdiam dan mengecek berkas yang disodorkan oleh Jeremy tersebut.
"Coba nanti kita lihat. Tapi sekarang masih berjalan?" tanya Djarot.
"Masih Pak tapi ya anak-anak ini nggak sekolah Pak," ucap Jeremy.
Pernyataan Jeremy terpotong ketika beberapa siswa-siswi SD yang ikut para gurunya ini menghampiri Djarot. Djarot memalingkan muka dan menatap tersenyum pada bocah-bocah berseragam tersebut.
Tiba-tiba, siswa siswi SD itu berkata pelan pada Djarot agar sekolah mereka tidak dibekukan. "Kami ingin SD Kasih Ananda balik," kata mereka serentak.
Sedikit terkesima, Djarot pun terdiam. Ia langsung menasehati agar siswa SD ini tetap belajar dengan rajin. Djarot berpesan agar mereka rajin ke sekolah.
Karena pembekuan akan disosialisasikan besok, Djarot berjanji akan segera mengecek masalah ini ke Kadis Pendidikan DKI.
"Nanti saya tanya ke Kadisnya, yang penting anak-anaknya jangan jadi korban, yang kita pertahanin anak-anaknya," tegas Djarot. (nth/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini