Begini Cara Lurah Cegah Pasukan Oranye Malas-malasan

Begini Cara Lurah Cegah Pasukan Oranye Malas-malasan

Parastiti Kharisma Putri, Ahmad Mustaqim, Fitang Budi Adhitia - detikNews
Selasa, 25 Jul 2017 12:48 WIB
PPSU di kawasan Manggarai (Foto: Fitang Budi Adhitia/detikcom)
Jakarta - Kinerja Pasukan Oranye dinilai menurun oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. Para Lurah selaku pemantau mengungkap sejumlah cara untuk memantau kinerja Pasukan Oranye di kawasannya.

"Tim pengawas ada kepala seksi sarana dan prasarana ekonomi pembangunan dan lingkungan hidup, dia PPTK. Di bawahnya itu ada petugas dari PPSU, dia ronda," kata Lurah Rawa Badak Selatan Sutarjo ditemui di kantornya di Jalan Alur Laut, Koja, Jakarta Utara, Selasa (25/7/2017).

Begini Cara Lurah Cegah Pasukan Oranye Malas-malasanSutarjo (Foto: Ahmad Mustaqim/detikcom)
Selain itu, anggota Pasukan Oranye juga wajib absen dengan menghadiri apel tiap pagi dan siang. Kalau sering telat apel, bukan tak mungkin orang tersebut akan diberhentikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada korlap namanya Dedi, absen melalui apel pagi jam 7 dan jam 1 siang. Kalau telat, tergantung kalau kebiasaan yang bisa diberhentikan. Kalau telat selama lima hari kerja dipotong Rp 150-160 ribu itu paling besar," jelas Sutarjo.


Menanggapi pernyataan Ketua DPRD DKI, Sutarjo menegaskan pihaknya tak segan untuk memecat pekerja yang terbukti malas-malasan.

"Biasanya di lapangan anak-anak bekerja pada saat duduk minum malah dianggap malas. Tapi secara umum yang dilakukan masih dianggap wajar. Yang penting sesuai sama tolok ukur, misalnya targetnya di Jalan Yos Sudarso, kalau kotor berarti nggak bener," ujar Sutarjo.


Lurah Bukit Duri Mardi Youce menyatakan hal yang sama. Sejauh ini tak ada kinerja pasukannya yang menurun.

"Nggak ada yang menurun kalau menurut saya, saya kan ngomongnya Bukit Duri saja. Kalau di Bukit Duri sendiri nggak ada yang menurun. Tugas setiap hari kita arahkan, apel setiap pagi," tutur Mardi.

Begini Cara Lurah Cegah Pasukan Oranye Malas-malasanLurah Bukit Duri Mardi Youce (Foto: Fitang Budi Adhitia/detikcom)
Menurut Mahdi, kadang ada acara kumpul-kumpul yang diagendakan oleh pihak kecamatan. Meski tak rutin namun biasanya akan ada pertemuan terutama menjelang musim hujan.

"Pernah dikumpulkan, nggak rutin juga. Paling kalau mau masuk musim hujan terus antisipasi banjir atau kalau pas mau penilaian Adipura itu semua diapelin PPSU. Jadi kalau ada agenda-agenda tertentu Pak Camat ambil alih," urainya.


Menurut Lurah Melawai Kurnia Rita, dia sejauh ini juga tak pernah menerima laporan Pasukan Oranye yang bermalas-malasan. Pekerjaan Pasukan Oranye di wilayahnya disebutkan terkontrol baik.

"Mereka ada korlapnya. Absennya mereka setiap hari datang ke kantor kelurahan untuk absen sambil kita lihat siapa saja yang datang. Misalnya ada yang nggak kerja pasti kita peringatkan," tutur Kurnia saat ditemui di kantornya Jl. Polim II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (25/7).

Begini Cara Lurah Cegah Pasukan Oranye Malas-malasanLurah Kurnia Rita (Foto: Parastiti Kharisma Putri/detikcom)
Mengenai perintah gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat untuk menambah pengawasan terhadap petugas PPSU, Kurnia mengatakan bahwa di wilayahnya sejauh ini pengawasan sudah cukup baik. Namun Kurnia menambahkan bahwa tidak semua wilayah petugas PPSU-nya bersifat malas.

"Sejauh ini di kelurahan kita pengawasannya Alhamdulillah berjalan baik kok. Sudah benar bapak gubernur meminta pengawasan ditingkatkan, tapi semua harus dilihat dulu kelurahan mana yang malas-malas itu, jangan dipukul rata," tambah Kurnia. (rna/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads