Novel Baswedan menyebut upaya penyerangnya menyiramkan air keras ke wajahnya bertujuan menghentikan perang melawan korupsi. Namun Novel memastikan harapan penyerangnya itu sia-sia belaka.
"Begitu juga dengan harapan orang-orang yang telah berupaya untuk menyerang saya, untuk memendam, untuk menghentikan langkah-langkah pemberantasan korupsi, saya ingin menunjukkan bahwa harapan orang-orang itu akan sia-sia, tidak ada gunanya," ujar Novel dalam video yang diunggah PP Pemuda Muhammadiyah di laman resmi Facebook-nya, Selasa (25/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tegaskan bahwa itu tidak akan bisa sebagaimana yang mereka harapkan," ucap Novel.
Novel menyampaikan pesan itu dalam video yang direkam Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak. Dia memang menjenguk Novel ke Singapura dan merekam video tersebut.
Novel juga sempat menyampaikan terima kasih atas dukungan berbagai pihak kepadanya. Terakhir, pada Kamis, 20 Juli lalu, KPK pun menggelar acara mendoakan kesembuhan Novel tepat di hari ke-100 sejak Novel diserang.
"Pada kesempatan ini, saya mau sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua rekan-rekan yang telah mendoakan, yang telah memberikan perhatian dan dukungan tentunya, khususnya dalam hal ini adalah dari rekan Pemuda Muhammadiyah dan Kokam (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah), dan rekan-rekan lain yang tentunya tidak bisa saya sebutkan satu per satu," kata Novel.
Novel mengalami penyerangan setelah melaksanakan salat subuh di masjid di dekat rumahnya pada 11 April 2017. Saat itu, 2 orang menggunakan sepeda motor menyiramkan air keras ke wajah Novel.
Hingga saat ini, kepolisian masih mengusut pelaku penyerangan itu. Polisi sudah membuat 3 sketsa wajah pelaku dari saksi mata yang melihat kejadian itu. (dhn/fjp)











































