"Kita, pertama, melihat di dalam konteks Indonesia yang beragam dan sangat luas, dengan jumlah pulau yang sangat besar, dengan jumlah penduduk paling banyak di Jawa, maka komposisi wapres yang ideal seperti sekarang, misalnya, Jawa-luar Jawa," ungkap anggota Dewan Pakar NasDem, Teuku Taufiqulhadi, kepada wartawan, Senin (24/7/2017).
Alasan kedua NasDem ialah latar belakang Gatot sebagai militer. NasDem memandang duet sipil dan militer dalam pilpres akan kuat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia adalah militer. Kalau Jawa-Jawa tidak terlalu bagus, militer-militer tidak terlalu bagus dalam demokrasi sekarang," ucapnya.
Meski demikian, duet Jokowi-Gatot dari NasDem masih berupa wacana semata. NasDem menyebut wacana ini belum dibicarakan dengan partai politik lain yang telah menyatakan diri mendukung Jokowi dalam Pilpres 2019, yakni Golkar dan PPP.
"Tidak, belum ada," tutur Taufiqulhadi. (gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini