"Pemerintahan Israel bermain dengan api dan berisiko memicu krisis besar dengan Arab dan dunia Islam," tegas Liga Arab dalam pernyataannya, memperingatkan Israel, seperti dilansir AFP, Senin (24/7/2017).
![]() |
Bentrokan mematikan terjadi di luar kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, akhir pekan kemarin. Bentrokan dipicu aksi protes warga Palestina terhadap otoritas Israel yang memasang alat pendeteksi logam (metal detector) di pintu masuk kompleks Haram al-Sharif, yang oleh umat Yahudi disebut sebagai Temple Mount. Pemasangan alat pendeteksi logam dilakukan Israel setelah dua polisi Israel ditembak mati pada 14 Juli lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang terjadi hari ini merupakan upaya untuk memberlakukan realita baru di Kota Suci," imbuhnya.
Otoritas Palestina melihat pemberlakuan langkah keamanan baru oleh Israel sebagai upaya untuk merebut kendali atas tempat suci itu. Presiden Palestina Mahmud Abbas bahkan membekukan seluruh komunikasi dengan Israel menyusul pemasangan alat pendeteksi logam itu.
![]() |
Kompleks Haram al-Sharif, yang menjadi lokasi Masjid Al-Aqsa dan Dome of the Rock, yang menjadi tempat paling suci ketiga bagi umat Islam dan tempat paling disakralkan umat Yahudi. Dome of the Rock atau Kubah Batu, yang memiliki kubah emas yang megah, dibangun pada masa Umayyah antara tahun 691 hingga 715 Masehi.
Umat Islam meyakini di dalam Dome of the Rock terdapat batu yang menjadi pijakan Nabi Muhammad SAW ketika melakukan Isra Miraj. Dalam perjalanan spiritual itulah Rasulullah mendapat perintah untuk menjalankan salat oleh Allah SWT. Sedangkan dalam tradisi Yahudi, Dome of the Rock diyakini menjadi tempat Abraham, leluhur dan bapak bangsa Ibrani, bersiap mengorbankan putranya, Ishak seperti disebut dalam Kitab Suci Yahudi.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini