Liga Arab Tuding Israel 'Bermain Api' dengan Arab dan Muslim

Liga Arab Tuding Israel 'Bermain Api' dengan Arab dan Muslim

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 24 Jul 2017 10:25 WIB
Tentara Israel menangkap demonstran Palestina yang terlibat bentrok di luar kompleks Masjid Al-Aqsa (REUTERS/Ammar Awad)
Kairo - Israel dituding sengaja 'bermain api' dengan memberlakukan langkah keamanan baru di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem yang sensitif. Pemberlakuan langkah keamanan baru itu memicu protes yang berujung bentrokan berdarah di luar kompleks Masjid Al-Aqsa.

"Pemerintahan Israel bermain dengan api dan berisiko memicu krisis besar dengan Arab dan dunia Islam," tegas Liga Arab dalam pernyataannya, memperingatkan Israel, seperti dilansir AFP, Senin (24/7/2017).

Masjid Al-Aqsa di YerusalemMasjid Al-Aqsa di Yerusalem Foto: Erwin Dariyanto/detikcom

Bentrokan mematikan terjadi di luar kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, akhir pekan kemarin. Bentrokan dipicu aksi protes warga Palestina terhadap otoritas Israel yang memasang alat pendeteksi logam (metal detector) di pintu masuk kompleks Haram al-Sharif, yang oleh umat Yahudi disebut sebagai Temple Mount. Pemasangan alat pendeteksi logam dilakukan Israel setelah dua polisi Israel ditembak mati pada 14 Juli lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yerusalem adalah garis merah yang oleh umat muslim dan warga Arab, tidak akan dibiarkan dilanggar," tegas Sekretaris Jenderal (Sekjen) Liga Arab, Abul Gheit, dalam pernyataannya.


"Apa yang terjadi hari ini merupakan upaya untuk memberlakukan realita baru di Kota Suci," imbuhnya.

Otoritas Palestina melihat pemberlakuan langkah keamanan baru oleh Israel sebagai upaya untuk merebut kendali atas tempat suci itu. Presiden Palestina Mahmud Abbas bahkan membekukan seluruh komunikasi dengan Israel menyusul pemasangan alat pendeteksi logam itu.

Dome of the Rock di dalam kompleks Haram al-Sharif, yang juga menjadi lokasi Masjid Al-AqsaDome of the Rock di dalam kompleks Haram al-Sharif, yang juga menjadi lokasi Masjid Al-Aqsa Foto: REUTERS/Eliana Aponte/File Photo

Kompleks Haram al-Sharif, yang menjadi lokasi Masjid Al-Aqsa dan Dome of the Rock, yang menjadi tempat paling suci ketiga bagi umat Islam dan tempat paling disakralkan umat Yahudi. Dome of the Rock atau Kubah Batu, yang memiliki kubah emas yang megah, dibangun pada masa Umayyah antara tahun 691 hingga 715 Masehi.

Umat Islam meyakini di dalam Dome of the Rock terdapat batu yang menjadi pijakan Nabi Muhammad SAW ketika melakukan Isra Miraj. Dalam perjalanan spiritual itulah Rasulullah mendapat perintah untuk menjalankan salat oleh Allah SWT. Sedangkan dalam tradisi Yahudi, Dome of the Rock diyakini menjadi tempat Abraham, leluhur dan bapak bangsa Ibrani, bersiap mengorbankan putranya, Ishak seperti disebut dalam Kitab Suci Yahudi.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads