"Nah yang berkaitan dengan partai ya ada parliamentary threshold yaitu 4 persen, 4 persen artinya kalau misalnya partisipasi tidak bisa mendapatkan dukungan suara di atas 4 persen maka partai itu tidak akan berhak untuk mempunyai wakilnya di DPR," kata Akbar di kediamannya, di Jalan Purnawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (23/7/2017).
Akbar mengaku mendapatkan informasi dari Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) yang menyambanginya bila terjadi kemerosotan. Menurutnya, Golkar berada di urutan ketujuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk diketahui ini adalah survei tadi itu Golkar 3,5 persen, kalau 3,5 itu kan berarti Golkar di bawah 4 persen. Berarti di bawah threshold. Seandainya ini kejadian pada Pemilu 2019 yang akan datang berarti Golkar tidak punya wakil. Nah ini yang kami takutkan. Kami takutkan betul, saya takutkan betul," ucap Akbar menambahkan.
Untuk mengantisipasi hal itu terjadi, menurutnya, Golkar harus mengambil langkah-langkah penting berkaitan dengan kepemimpinan partai. Hal itu perlu dilakukan untuk menjamin Golkar tetap memegang peranan.
"Supaya jangan sampai kejadian seperti itu, maka kita harus mengambil langkah-langkah. Langkah-langkahnya apa, ya langkah-langkah untuk melakukan berbagai upaya untuk melakukan perbaikan perbaikan dalam keorganisasian partai, dalam kaitan dengan soal kepemimpinan partai agar kita bisa memiliki jaminan bahwa kita bisa memegang kembali peranan para pemerintah, sehingga kita bisa meraih posisi setidak-tidaknya kita posisi 2 besar. Sukur-sukur bisa menjadi pemenang kembali karena kita sudah menjadi pemenang tahun 2004," ujar Akbar. (dhn/dhn)











































